Menyelesaikan Masalah Menjadi Seni Hidup yang Menyenangkan

02.58 0 Comments A+ a-


5 Hal ini perlu kita siapkan dalam memecahkan masalah secara baik dan tuntas

1. Kuasai Masalahnya
Kita bisa menyelesaikan masalah kita jika kita tau betul apa yang terjadi. Letak dimana _Masalah_ itu benar - benar berada adalah kunci kita bisa menggali jalan keluar yang tepat dan efektif.

2. Kuasai Pikiran Kita
Banyak orang bilang _"waduh, masalah ini sulit sekali rasanya untuk dipecahkan"_ dan sayangnya banyak leader dan orang berpengaruhpun sering mengutarakan hal itu. Percayalah itu akan menghabiskan _Energi Positif kita_ dan membuat pikiran kita menjadi berat karena kalah dengan kondisi yang kita alami.

3. Kuasai Peran Anda
Setiap kita memiliki peran dalam hidup ini. Peran tersebut tentunya berarti tanpa kita sadari sekalipun. Ketika masalah muncul maka _Pemahaman kita atas Peran kita_ menjadi sangat diperlukan karena kita menjadi tau benar fungsi dan tugas kita dalam penyelesaian masalah yang kita butuhkan.

4. Kuasai Tindakan Kita
Setiap masalah muncul seringkali kita bereaksi dengan _reaktif_ . Kita menjadi ingin melakukan apapun agar masalah segera tertangani dengan _cepat dan baik_ tetapi kita lupa menyadari bahwa _dengan kondisi panik kita cenderung melakukan banyak hal tanpa pemikiran matang dan bahkan terburu - buru_, percayalah itu membuat kita makin jauh dari penyelesaian masalah yang efektif.

5. Kuasai Penyelesaian Masalah yang kita temukan
Yang terakhir adalah ketika kita sudah benar - benar menemukan penyelesaian masalah kita, kita dituntut secara konsisten mampu menerapkan langkah demi langkah secara detil supaya kita fokus dalam penyelesaian masalah kita sehingga sistematis, efisien dan tepat sasaran.

Kuasai kelima hal ini akan membuat kita menjadi Pribadi yang luwes sekaligus tegas dengan setiap masalah yang menjadi Sahabat Bermain kita setiap waktu. Layaknya Sahabat, Masalah itu hadir untuk membuat kita makin matang dan dewasa dalam mengerti diri kita sendiri.



Fajar R

PARENTs as LEADERS

14.20 0 Comments A+ a-


(Peran Orang tua sebagai pemimpin)

Pada saat saya launching buku saya, tiba-tiba ada seorang peserta wanita yang bertanya,”Pak Pam , apakah teori kepemimpinan dalam bisnis bisa juga diterapkan dalam keluarga di mana orang tua harus memimpin anaknya?”
Pertanyaan keren ini diucapkan oleh Ibu Dita , yang pada hari itu memakai baju hijau tosca yang pas dengan hijab yang dipakainya.

Tentu saja bisa diterapkan. Karena memang tugas orang tua adalah memotivasi dan mengembangkan (developing) anak-anaknya (seperti halnya tugas leader untuk motivate and develop the talents in the company), dan tujuan akhirnya adalah tercapainya business objective (long term financial success) bagi perusahaan dan tercapainya career aspiration karyawannya.

Dan tentunya bagi keluarga juga sama bahwa tujuan kita mendidik anak-anak kita adalah agar anak-anak kita juga mencapai cita-cita mereka, mendapatkan pekerjaan dan karier yang bagus yang mereka inginkan, sehingga mereka juga bisa financially independent (seriously, masak kita mau anak-anak kita gangguin kita masalah keuangan selamanya?).
Which is the same concept dengan business and people leadership kan?

Terus bagaimana menerapkannya? Prinsip utama seorang leader adalah memindahkan fokus dari “performing by himself” menjadi “helping others to perform!”
Analogy nya adalah seperti memindahkan focus dari pemain bola (yang jago) menjadi pelatih sepakbola.
Dan ini berarti mengecilkan ukuran “EGO” yang kita miliki (dan ini sulit kan?).

Menjadi orang tua juga sama, bapak-bapak dan ibu-ibu.
Kalau dulunya anda selalu sibuk memikirkan tentang anda sendiri (karier anda, performance anda di pekerjaan, penampilan anda!) sekarang fokus anda berpindah kepada anak-anak anda (bagaimana mereka perform di sekolah mereka, bagaimana mereka mempunyai hobby yang positive, bagaimana mereka mengembangkan kreativitas mereka dan terutama bagaimana kita mendidik mereka untuk menjadi manusia berkarakter mulia!).


Orang tua mestinya mengerti bahwa ada saatnya mereka berhanti fokus dari pemain ke pelatih. Ada masa di mana mereka harus memusatkan fokus mereka pada mendidik anak-anak mereka, dan bukan hanya fokus pada pengembangan ego dan pengembangan karier mereka sendiri!
Berapa banyak orang tua yang karier nya sukses tetapi pendidikan anaknya berantakan ?
Ini adalah kegagalan mereka sebagai leader (dalam keluarga!)

Makanya saya sangat menghargai orang tua yang mampu menyeimbangkan pengembangan karier mereka dan masih juga focus pada bagaimana mereka mendidik anak-anak mereka!
Atau kepada ibu-ibu rumah tangga yang memilih untuk tidak bekerja dan ingin focus pada mendidik anak-anak mereka (asalkan benar-benar mendidik anak, dan bukannya arisan dan reuni SMA setiap hari :-)
Mereka itu mampu memindahkan fokus dari “performing by themselves” menjadi “helping others to perform”, dari “memikirkan prestasinya sendiri” menjadi “membantu anak-anaknya untuk berprestasi!”
Hebat! Dan itulah definisi dari seorang leader!
Berarti anak-anak yang prestasinya bagus itu sebagian  besar lahir dari orang tua yang leadershipnya sangat bagus!

Pertanyaan yang harus kita tanyakan apabila anak-anak kita tidak berprestasi, bukannya memarahi dan menanyakan mengapa mereka tidak berprestasi, tetapi adalah ... apakah kita leader yang baik yang mampu memotivasi dan men-develop mereka atau tidak? JLEB!

Terus bagaimana dong, untuk menjalankan tugas kita sebagai leader di keluarga kita agar mampu memotivasi dan men-develop anak-anak kita?

Coba kita ikuti kelima langkah di bawah ini ....

a) SPEND TIME WITH THEM (both QUANTITY and QUALITY)

Yang pertama adalah spending time dengan anak-anak anda. Usahakan anda benar benar melalui waktu yang berharga ini untuk menjalankan tugas anda sebagai orang tua (dan leader) yang baik.
Jangan bersembunyi di balik alasan “Yang penting quality time, bukan quantity!”, well it is stupid! You have to do both: quantity and quality time!

b) GIVE THEM GOOD EXAMPLES

Sebagai seorang leader, tentunya anda diharapkan menjadi role model dan contoh yang baik bagi anak anak anda.
Kalau anda mengharapkan anak anak anda rajin membaca, apakah anda juga rajin membaca buku? (jangan jangan anda nyuruh anak anak anda membaca, padahal anda sibuk di handphone anda membaca 12 WhatsApss group teman-teman anda di kampus dulu?).
Kalau anda menyuruh mereka rajin belajar, apakah anda juga masih sering belajar!
Berikanlah contoh dan teladan yang baik.
Jangan berkata,”Saya kan sudah belajar dulu waktu saya masih sekolah”
Well, sayangnya anak-anak anda gak punya mesin waktu (time-machine) yang bisa mengantarkan mereka ke masa silam yang membuat mereka bisa melihat betapa papa-mamanya rajin belajar (pada waktu itu).
Mereka membutuhkan contoh yang baik yang mereka bisa lihat, SEKARANG!!!

c) HELP THEM to CRAFT THEIR OWN DREAM (not YOURS)

Tanyakan pada mereka bidang apa yang mereka suka. Tanyakan pada mereka cita-cita mereka apa.
Ini akan lebih mudah untuk memotivasi mereka. Jangan memaksakan sebuah karier atau pekerjaan buat mereka karena apa yang anda suka.
Ini tentang mereka! Kehidupan mereka! Masa depan mereka! Biarkan mereka memilih masa depan mereka sendiri!

Kemudian, gambarkan kepada mereka betapa indah dan menyenangkan hidup mereka apabila mereka mencapai mimpi mereka (setelah bekerja keras untuk mencapainya!).
Ajak mereka bertemu atau berkenalan dengan orang-orang yang sudah sukses dan mencapai cita-citanya!
Motivasi mereka terus menerus, tanpa henti, tanpa lelah dan tanpa jenuh.
Kuncinya adalah pada keuletan anda, keukeuh, persistence and perserverance dalam memotivasi mereka.

d) DONT be AFFRAID to GIVE THEM FEEDBACKS both POSITIVE and NEGATIVE

Jangan takut, jangan segan, jangan ragu-ragu untuk memberikan feedback ke mereka.
Sampaikan pujian pada saat mereka benar benar melakukan sesuatu yang positive.
Tetapi juga sampaikan kiritikan (bukan kemarahan) pada saat mereka melakukan yang negative.
Tanyakan apakah kalau mereka terus menerus melakukan itu, apakah mereka akan bisa mencapai mimpi dan cita-cita mereka?

e) REWARD them for their EFFORT, consistently

Terakhir, jangan lupa untuk me-reward mereka, celebrate, dan memberikan hadiah kepada merek atas usaha dan kerja keras yang mereka lakukan, bukan hanya hasilnya, tapi terutama usaha dan kerja kerasnya!

Jadi ingat ya, sebagai leader yang baik di keluarga kita, yang (semoga) mampu memotivasi dan mendidik anak-anak kita, coba lakukan kelima hal ini .....
a) SPEND TIME WITH THEM (both QUANTITY and QUALITY)
b) GIVE THEM GOOD EXAMPLES
c) HELP THEM to CRAFT THEIR OWN DREAM (not YOURS)
d) DONT be AFFRAID to GIVE THEM FEEDBCKS both POSITIVE and NEGATIVE
e) REWARD them for their EFFORT, consistently



Pambudi Sunarsihanto