Learning on the Fly

19.17 0 Comments A+ a-

LEARNING ON THE FLY

Pambudi Sunarsihanto
Human Resource Director, PT Danone Aqua

Sebut saja namanya Guillaume (bacanya gi-yom) orang Perancis yang sudah lama tinggal di Singapore dan sekarang menjadi CEO di sana. Kami dulu berteman baik karena pernah beberapa kali bermain Bridge bersama di sebuah club di sana.
Menariknya , Guillaume ini satu dari sedikit CEO yang backgroundnya Hukum. Dia adalah seorang lawyer dan kemudian menjadi CEO.

Saya teringat waktu itu kami sedang berjalan-jalan di Botanic Garden di Singapore pada hari Minggu pagi. Dan saya bertanya kepada Guillaume,”How did you become a CEO?”
Guillaume tersenyum dan berkata,”It’s easy. Because I like learning on the fly”
Wah seru juga, jadi saya pun mendesak, “Maksudnya? Apa sih learning on the fly?”

Gillaume menjawab,”Pambudi , lulusan universitas manapun itu gak ada yang siap siap untuk bekerja. Kita sibuk kuliah dan belajar teori padahal yang dibutuhkan di pekerjaan is something completely different!”

“Kuncinya adalah kalau kita dulu sibuk belajar waktu kita sekolah dan kuliah, berarti setelah bekerja kita juga masih harus giat belajar. Hanya saja kita gak belajar dari buku. Kita belajarnya sambil mengerjakan pekerjaan kita. Para expert bilangnya learning on the job.
Saya bilangnya learning on the fly. Because I enjoy flying and learning at the same time”

Menarik menarik ... dan saya bertanya,”Ada satu contoh yang kongkrit?”
Guillaume melanjutkan ceritanya.
Waktu itu dia baru lulus dari Fakultas Hukum dari Perancis, dan kemudian perusahaan mengirimkannya ke Vietnam. Dia harus menjadi Distribution and Partnership Manager. Ada sedikit hubungan dengan hukum dan contract. Tetapi banyak sekali yang harus dia pelajari. Aspek bisnisnya, masalah supply chain, masalah budaya, masalah bahasa, dan tentang proses proses yang harus dijalankan.
Pada awalnya Guillaume gak kebayang bagaimana dia yang Sarjana Hukum akan mampu mengerjakan semua itu.
Tetapi Guillaume ingat 3 hal:
1. Pengetahuan apapun itu pasti ada sumbernya. Kita tinggal cari bukunya, dokumentasinya, atau cari di Internet, dan setelah itu tinggal kita baca.
2. Relationship is the basic of learning. Kalau kita punya hubungan baik dengan banyak orang, pasti mudah mencari expert yang bisa ditanya.
3. The best way to learn is by doing it. Jangan menunggu sampai semua pengetahan memenuhi otak anda. Pelajari sedikit, praktekkan, mintalah feedback dan belajar lagi! Teruskan siklus itu terus menerus.

Dan dengan konsep sederhana itu Guillaume memulai pekerjaannya sebagai Distribution and Partership Manager di  Vietnam. Perform dengan maximal di job itu karena spirit learning nya yang luar biasa. 3 tahun kemudian dia dipromosikan ke Hong Kong. Dan dengan semangat belajar yang luar biasa (yang dengan santai dia bilang sebagai Learning On The Fly) dia akhirnya menjadi CEO saat ini di Singapore. And the rest is history. Voila!

Semua orang juga bertanya tanya bagaimana saya bisa menjadi HR Director dengan modal ijasah Sarjana Komputer. Ada yang bertanya “Kenapa nyasar?” Ada yang bilang bahwa saya adalah anggota HIMASALJU (Himpunan Mahasiswa Salah Jurusan).
Well, mereka boleh meledek dan bercanda, realitanya adalah saya enjoy dengan apa yang saya lakukan and that s the most important thing.
How did I do that? Saya masih ingat waktu itu saya bekerja di Bangkok menjadi seorang Telecommunication Trainer (Saya mengajari para engineer bagaimana mengkonfigurasi A-ter interface di antara Base Station Controller dan Transcoder Submultiplexer agar mereka bisa mengoptimumkan jumlah traffic channel dan tetap menjaga jumlah signalling channel agar komunikasi dari Abis ke A interface tetap berjalan😁).
Yes, I did that ....
Anyway, sehari hari saya bergaul dengan BTS, BSC, MSC dan Transcoder. Mereka memang gak bisa ngomong, tetapi mereka lebih fun daripada para engineer. Basically setiap hari saya bergaul dengan hal hal yang sangat technical.

Di team kami ada juga yang bekerja sebagai training services consultant. Yang sebenarnya adalah bertemu dengan customer, menginterview mereka, menganalisa kebutuhan mereka dan membuat training needs analysis sebagai proposal untuk customer.
Hari itu Training Services Consultant untuk customer di Malaysia akan cuti melahirkan selama 3 bulan, dan boss kami menanyakan siapa yang volunteer untuk menggantikannya.
I have no idea how to be a Training Services Consultant, but I raised my hand! I know I want to do it, and I know I can learn it.
So nothing will stop me to learn.
Meskipun itu berarti beban kerja saya bertambah, dan saya harus extra effort setiap malam untuk belajar, saya ok dengan itu karena saya tahu experience itu (dan learning itu) akan sangat berguna bagi saya di masa depan. Dan sejak saat itulah saya selalu membagi waktu saya antara performance yang saya lakukan untuk sekarang dan learning yang saya lakukan untuk masa depan . Temanya “Deliver Today, Preparing Tomorrow”.
Dengan cara itulah saya menjadi Engineer, Project Manager, Trainer, Training Services Consultant, Training Manager, Head of Human Resources Development and now Director of Human Resources. Voila!

Jadi ingat untuk selalu balancing antara performing (to achieve your objective of this year) and learning (for your future career).

Caranya bagaimana? Dengan selalu melakukan “learning on the fly” seperti yang dilakukan Guillaume.
Prakteknya bagaimana? Ikuti kelima langkah di bawah ini ...

1. HAVE AN OPEN MIND, YOUR GLASS IS HALF EMPTY

Yang pertama kali diingat adalah bahwa kita harus berpikiran terbuka. Jangan pernah merasa kita selalu the best. Harus selalu merasa bahwa ada ilmu lain di luar sana yang akan bermanfaat bagi karier dan masa depan kita!
Ilmu apapun yang kita kuasai mungkin akan tidak berguna lagi di masa depan, selalu berpikiran terbuka, selalu belajar dari dunia luar, selalu belajar dari orang lain.

2. LEARN FROM THE BEST, ASK THEM HOW TO START

Seorang pendaki gunung akan bertanya pada pendaki yang turun gunung, bagaimana cuaca di atas. Anda juga tidak usah merasa menjadi orang pertama di dalam bidang yang ingin anda pelajari. Build your network, cari orang lain yang pernah mempelejari apa yang ingin anda pelajari.
Tanyakan bagaimana mereka memulainya. Buku apa yang harus dibaca. Training apa yang harus diikuti. Expert mana yang harus didatangi. Dan project apa yang harus dikerjakan.
Ini akan membantu anda agar anda berada di jalur yang benar untuk mempelajari hal itu.

3. VOLUNTEER, OFFER YOUR HELP

Nah, sekarang saatnya mempraktekkan apa yang anda pelajari. Bagaimana caranya? Tanya ke divisi lain, pekerjaan apa yang anda bisa bantu? Simbiose mutualism kan? Mereka dapat tenaganya, anda dapat belajarnya. Jangan expect anything at this point of time. Jangan mengharakan dibayar, jangan berharap dipromosi atau dirotasikan.
Rewardnya adalah competence anda akan bertambah! Dan anda gak usah bayar. Ingat the best way to learn bukan dengan kuliah S-2 atau kuliah MBA, but the best way to learn is by doing it! Just do it! Percayalah , imbalannya akan anda dapatkan di masa depan, dengan karier yang cerah!

4. GIVE YOUR BEST EFFORT, WORK HARD, IMPRESS THEM

Setelah anda dipercaya dengan project tadi, maka sekarang waktunya untuk perform at maximum level. Bekerja keraslah, berusahalah. Bikin mereka semua terpesona dan terkesima dengan kerja anda.
Apakah mungkin untuk perform maximum padahal competence anda baru belajar?
Mungkin saja, karena untuk menilai performance bisa dari tiga aspek.
ERI, Effort, Result, Impact!
Jadi anda bisa menunjukkan kerja keras anda dengan business impact , result of your achievement, atau dengan effort (usaha keras) yang anda lakukan.

5. ASK FOR FEEDBACK, CONTINUE TO IMPROVE YOURSELF

Finally, after you did your hard work and extra effort,
mintalah feedback kepada project sponsor atau ownernya. Feedback adalah sarapannya para juara. Mintalah feedback mereka secara regular.
Kadang ada yang sungkan memberikan feedback. Tanyakan saja secara langsung, apakah 3 hal yang mereka suka dari apa yang anda kerjakan, dan apakah 3 hal yang masih perlu diperbaiki.

Ulangi langkah langkah di atas karena life is a continuous journey of learning (on the fly).

Remember,
learning on the fly could be your key to your future success. How to do it? Please follow these recommendations ...

1. HAVE AN OPEN MIND, YOUR GLASS IS HALF EMPTY
2. LEARN FROM THE BEST, ASK THEM HOW TO START
3. VOLUNTEER, OFFER YOUR HELP, DON’T THINK OF WHAT YOU CAN GET
4. GIVE YOUR BEST EFFORT, WORK HARD, IMPRESS THEM
5. ASK FOR FEEDBACK,



Pambudi S

Live, Learn, Lead

07.07 0 Comments A+ a-

HOW DO YOU LIVE?
HOW DO YOU LEARN?
HOW DO YOU LEAD?


Namanya James, seorang Inggris yang sekarang menjadi CEO di sebuah perusahaan multinasional di Singapore. Minggu pagi itu saya naik kapal ferry bareng dengannya dari Singapore menuju Bintan untuk menghadiri sebuah event di sana.
James sudah malang melintang di beberapa benua, dan juga mempunyai banyak pengalaman berharga yang membuatnya menjadi salah satu CEO yang disegani di Singapore saat ini. Maka saya menggunakan waktu perjalanan ke Bintan untuk untuk belajar dari kehidupannya. Dan James dengan bijaknya pun sharing pengalaman-pengalaman hidupnya yang menarik.

Saya tadinya berfikir bahwa James adalah anak orang kaya yang mendapatkan banyak pendidikan yang bagus dengan disokong oleh orangtuanya. Ternyata cerita hidupnya tidak semanis itu.

James terlahir di sebuah kota pelabuhan di Inggris. Ayahnya adalah seorang pelaut yang jarang pulang. Secara ekonomi mereka tidak berkecukupan. Ibunya pun akhirnya menjadi pecandu alkohol yang sering melakukan abuse secara verbal kepada James.
Akhirnya James memberanikan diri lari dari rumahnya dan ditampung di sebuah panti asuhan di tempat lain.
Di sini ternyata teman-temannya mem-bully James secara fisik habis-habisan.
James struggle dengan kehidupannya tetapi dia tidak menyerah.
Entah mengapa, James sudah mengerti,"You cannot control what will happen to you, but you can control how you react to them"
Karena James rajin membaca, James tahu bahwa sebuah berlian harus tetap menjadi berlian di manapun dia berada, di hutan, di laut , di padang pasir atau di WC sekalipun.
Maka James tidak mau membiarkan hal-hal external mempengaruhi karakternya secara negative.
"I refuse to let the external influence impacting my character in a negative way!"
Dan James pun terus membaca banyak buku biografi orang-orang sukses dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian James mendapatkan beasiswa di sebuah Universitas ternama di Inggris. Dan James pun menjalani kariernya dengan semangat baja, sampai akhirnya sekarang menjadi CEO.

Tentu saja tidak mudah menjadi seorang CEO, begitu banyak ujian, hambatan dan halangan yang dialaminya. Tetapi sekali lagi, James selalu menyambut mereka dengan positive, menganggap itu sebagai sumber motivasi dirinya sendiri.
James tidak membiarkan hal-hal external mempengaruhi dirinya secara negative. James mengontrol pengaruh itu dan mem-filter sebelum masuk ke dalam dirinya.
Kalau sesuatu itu membawa pengaruh positive (misalnya dengan  mengamati role-modelnya, atau dengan membaca biografi orang-orang sukses), maka dia akan membiarkan pengaruh positive itu masuk ke dalam dirinya, membuat dia jadi mempunyai aura positive dan meningkatkan dirinya.
Tetapi kalau itu hal-hal external itu akan membawa pengaruh negative, James akan segera membentuk benteng untuk melindungi dirinya dari pengaruh negative itu (bukannya malah membiarkan pengaruh negative itu memasuki dirinya).  Dan dengan itulah James menjalankan hidupnya, mengontrol dan mem-filter pengaruh yang masuk ke dalam hidupnya, dan memperbaiki karakternya sehingga tumbuh dari seorang anak remaja lusuh yang ter-bully di kota pelabuhan di Inggris sampai sekarang menjadi CEO sebuah multi-national company di Singapore.

Apa yang bisa kita pelajari dari James?
Dalam hidup ini kita punya pilihan!
Kalau kita pergi ke pasar,
kita bisa pilih makanan segar,
atau pilih makanan basi.
Pilihlah makanan segar , agar kita sehat.
Jangan pilih makanan basi, nanti kita sakit.
Kita juga akan menerima banyak pengaruh positif, dan pengaruh negative.
Tolaklah pengaruh negative karena akan membuat jiwa kita sakit.
Terimalah pengaruh positive karena akan membuat jiwa kita sehat, dan karaker kita tumbuh dengan baik.

Pembicaraan kami terganggu sejenak, karena pelayan yang membawa capuccino pesanan kami.
Kemudian James pun melanjutkan diskusi dengan sharing beberapa stage dari kehidupannya.

Kita dengar satu persatu ya ...

0. LIVE

Pertanyaan pertama adalah "How do you Live", bagaimana anda hidup?
Apakah anda hidup dengan selalu memancarkan aura positive?
Atau anda adalah orang yang suka spread the negative energy dengan menceritakan masalah (pribadi) anda kepada semua orang?
Ingat, dari semua orang yang anda ceritai masalah (pribadi) anda, percayalah sebagian besar tidak akan perduli dengan masalah anda, yang sisanya? Yang sisanya mungkin saja ikut senang karena anda punya masalah itu 😁.
Remember, be positive and spread the positive energy around you.


0. LEARN

Kalau anda mau maju, kata James, satu-satunya cara adalah dengan belajar (learn) sebanyak mungkin. Manusia hanya mempunyai 24 jam dalam sehari, dan hanya 7 jam seminggu. Yang paling sukses biasanya adalah yang menggunakan waktunya lebih banyak daripada yang lain untuk belajar dan memperbaiki karakternya.
How much do you learn everyday? This will define how much you will progress in the future!

Seorang sahabat saya, sebut saja namanya Tiara, seorang HR Director, saking extreme nya pengin  belajar, sampai dia  berpartisipasi dalam sebuah video conference call learning event, pada malam ulang tahunnya !
Sementara yang lain pasti memilih makan malam dan pesta bersama teman-temannya.

Saya sendiri biasanya membaca buku sebelum tidur (setiap hari!), sampai biasanya akan selalu minimal ada 5 buku di sebelah tempat tidur saya.

Read, read, read!
Learn, Learn, Learn!

0. LOVE

James meneruskan diskusinya. Bagi James, Live and Learn is about yourself. Tetapi sekarang waktunya untuk melakukan sesuatu untuk orang lain. Dan James menamakannya "LOVE”
You love others, so you will help them.
You love your company, so you will work hard and contribute.
You love your boss, so you will follow her instruction and challene her in the positive way if needed.
You love your peers, so you will break the silo and you will cooperate, collaborate and help each-other to achieve common objectives.
You love your subordinates, so you will coach them and develop their career.
You love your family, so you will do everthing to protect and make sure that they are comfortable.
See, it all started with Love!
If you don't love people, you will have the trouble to find peace with yourself!

0. LEAD

After you learn and you love people, now it is time to lead others.
Jadilah pemimpin yang baik.
Pada akhirnya sebagai leader, anda akan dinilai dari bisnis result yang anda hasilkan, ataukah anda di sales, marketing, HR, finance atau di manapun, seorang business leader and deliver great business result.

Tetapi, sebelum mencapai business result, anda harus menjadi pemimpin yang baik bagi team anda. Selalu memotivasi dan men-develop mereka.

Dan, sebelum anda menjadi pemimpin yang baik bagi bisnis anda, dan bagi team anda, ternyata yang paling susah adalah menjadi pemimpin bagi diri kita sendiri,
menjadi contoh dan teladan bagi anak buah kita dan yang lain.

That's leadership!

0. LEGACY

Pada saat seseorang sudah menjadi good leader seperti James, saya pun penasaran, apa sih yang masih dia harapkan?

Ternyata James menjawab,"I need to put behind me a good legcy"

Suatu saat James tidak akan ada di perusahaan itu lagi.
Suatu saat James mungkin tidak berada bersama kita lagi.
Pertanyaan James adalah,"Apa yang orang akan ingat tentang kita?"

Dan James masih tetap bekerja keras setiap hari karena James ingin meninggalkan legacy yang positive!
Yang kita pelajari adalah bahwa ternyata life is a learning journey, terus-menerus belajar, terus menerus bekerja keras, untuk kita sendiri, untuk keluarga kita, untuk karier kita dan untuk sesama manusia!


Jadi ingat baik-baik, sharing dari James hari itu intinya adalah:
How do you live?
What did you learn?
How do you love others?
How do lead your team?
and finally, What is the Legacy that you want to put behind you ....

And don't forget that
what you learn today, will define how you progress in the future!



Pambudi S

SELAMAT DATANG DI ABAD OTAK

05.07 0 Comments A+ a-

Di lingkungan bisnis yang terus berubah dengan sangat cepat (volatility), dengan penuh ketidakpastian (uncertainty), dan sangat rumit (complexity), serta membingungkan (ambiguity), James Gwee memberikan semangat kepada teman-teman komunitas _Aspirasi, BM,_ dan _NLP Indonesia Bersatu dengan memberikan solusi kali ini melalui topik; REBORN - strategi lahir kembali (Neuronesia diundang oleh NLP Indonesia Bersatu, gala dinner @ D'Cost VIP, Jl. Abdul Muis, Jakarta Pusat, Selasa, 31 Oktober 2017).

Reborn sebagai "Billionaire Mindset".

Reborn diperoleh dengan 3 strategi R, yaitu;
• Release
• Reframe
• Rejuvenate.

Sesuatu yang baru muncul dan mengubah cara kita bekerja, cara kita hidup atau pun bermain. Tidak ada yang sama lagi, dan jalan baru perdagangan tercipta. _Welcome to the era of disruption._ Selamat datang di jaman disrupsi.

Dahulu kala, bumi diyakinkan tidak bundar seperti pemahaman sekarang. Bumi diyakini datar. Sampai pada akhirnya tahun1492, *Christopher Columbus* berlayar keliling dunia membuktikan bahwa bumi memang benar-benar bulat.

Tahun 1903, *Henry Ford* pergi ke bank untuk memperoleh pinjaman investasi. Dan berhasil memproduksi mobil terbanyak (masif) pertama kalinya. Sebelumnya terkenal dengan komentar berikut; "Kuda itu ada di sini untuk tinggal tapi mobil itu hanya barang baru - sebuah mode." - Presiden Bank Tabungan Michigan menasihati pengacara Henry Ford, Horace Rackham, untuk tidak berinvestasi di Ford Motor Co.

Tahun 1921, *David Sarnoff* menasihatkan kepada teman bisnisnya untul menginvestasi di industri radio. Kotak musik nirkabel tidak memiliki nilai komersial yang bisa dibayangkan. Siapa yang akan membayar sebuah pesan yang tidak terkirim kepada siapa pun? Rekan David Sarnoff menanggapi permintaan terakhir untuk investasi tersebut.

Ingat pernyataan kalimat di bawah ini, sebelum terwujudnya kereta api cepat. "Perjalanan dengan kecepatan tinggi tidak dimungkinkan karena penumpang tidak dapat bernafas, akan meninggal karena asfiksia." *Dr. Dionysius Lardner,* 1830.

*Decca Recording* tahun 1962 juga awalnya menolak The Beatles. Siapa yang tahu kalau group band ini bakalan meledak.

*Steve Jobs* juga, drop out dari sekolah yang berhasil meledakan produk-produk komputernya (Apel).

*Kenneth Harry "Ken" Olsen* adalah seorang insinyur Amerika yang mendirikan Digital Equipment Corporation (DEC) pada tahun 1957 bersama rekannya Harlan Anderson dan saudaranya Stan Olsen.

Pada tahun 1980, *Apple II* dan komputer pribadi lainnya dipasarkan mengubah pikiran perusahaan komputer yang lebih tua dan lebih tua tentang masa depan komputasi personal. *IBM,* yang mendominasi pasar komputer mainframe besar, dan Digital Equipment Corporation, yang telah melakukan bisnis yang booming dalam apa yang kemudian dilihat sebagai komputer "lebih kecil" dengan berbagai macam aplikasi, lamban melihat PC itu adalah gelombang. Masa depan Ken Olsen, pendiri *DEC* (yang dinyanyikan Bill Gates saat remaja), telah membongkar PC sejak 1977, ketika dia memberi tahu sebuah konvensi tentang World Future Society, "Tidak ada alasan bagi setiap individu untuk memiliki komputer di rumahnya." Judgment yang terkenal keliru ini mangartikan bahwa DEC kemudian harus melakukan usaha besar untuk mengejar ketinggalan, dan akhirnya menyebabkan Olsen harus keluar dari perusahaan.

Sama seperti *Xerox* pertama kali melihat peluncuran produknya *IBM,* dan memohon untuk bergabung.

Dan masih banyak kesalahan-kesalahan besar lainnya. Perusahaan-perusahaan yang gagal beradaptasi telat merespon perubahan.

Contoh lain; *Yellow Pages.* Dulu phone directory sempat melambung tinggi. Sekarang bisa dipastikan - bila masih ada hotel yang menyimpan buku tersebut, kelasnya ketahuan :)

Kekaisaran abad ke-21 tidak akan dibuat oleh _bricks & mortar,_ tapi pikiran. Jadi perang sebenarnya adalah di pikiran atau kualitas otak manusianya. Hadapi kenyataan! Apa kenyataan kita? *RELEASE* lah jawabannya.

Bergeraklah, sebelum kita merasa perlu untuk bergerak.

_We can't solve problem by using the same kind of thinking we used when we created them._ Kita tidak bisa memecahkan masalah dengan menggunakan jenis pemikiran yang sama seperti yang kita gunakan saat kita menciptakannya *[Albert Einstein].*

_*REFRAME* - Change the way you think of things._

Coba pikirkan kembali, atau rubah cara pikir kita untuk segala hal. Beberapa fakta sebagai berikut:

• *Uber*, perusahaan taxi terbesar di dunia yang tidak memiliki kendaraan.
• *Airbnb* adalah perusahaan penyedia akomodasi terbesar namun tidak mempunyai real estate.
• The most popular media provider yang tidak punya konten adalah *Facebook.*
• *Instagram* menjadi perusahaan yang memiliki koleksi foto termahal yang tidak memiliki kamera.
• *Netflix* perusahaan TV berbayar terbesat yang tidak memiliki kabel.
• *Alibaba* berhasil menjadi perusahaan retailer yang tidak memiliki inventory.

Change - Challenge the status quo!

Bila ingin maju menjadi pemenang berikutnya, tantang dan hadapi pemenang status quo yang ada. Diperlukan kreatifitas, inovasi, dan solusi. Dibutuhkan darah segar _(fresh blood)._ Dari generasi millennial terdapat pemikiran-pemikiran baru dan ide-ide cemerlang. Kita harus mau belajar dari mereka.

Lihat ide gagasan seorang jenius Nadiem Makarim yang berhasil merealisasikan menjadikan layanan GoJek dan brand-brand salience turunannya. Bila kita ke kantornya yang penuh dengan interior menarik, di bawah jam 11 siang akan terlihat sepi. Karena memang jam masuk kerjanya. Kantor dibuat senyaman mungkin. Ruang-ruang diskusi dibuat menarik dengan warna warni yang dinamis. Diskusi tidak selalu harus di atas bangku dan meja.

_"If it's not impossible why do it."_ Begitu semboyan kerjanya yang terpampang di salah satu dinding ruang kerja mereka.

_"Look at the world through the eyes of young and restless."_

"Yang buta huruf abad ke 21 bukanlah seseorang yang tidak bisa membaca dan menulis, akan tapi seseorang yang tidak dapat belajar, tidak mempelajarinya, dan belajar kembali dari segala hal yang telah ia pelajari." Gordon Moore,  Intel's legendary co-founder and former CEO.

Leaders Thrive on Problems

Ingat kesuksesan *Soichiro Honda* produsen yang berasal dari Jepang - negara yang pernah dibom oleh Amerika, mengatakan: "I knew that I could succeed in the WOLRD MARKET, then automatically it would follow that we will lead in the Japanese market."

Jadi ingat tingkatan untuk REJUNEVATE:
• Thrive
• Challenged
• Accept
• Stress!

(BSS)


Re Invent Your Career

21.01 0 Comments A+ a-

Berita ttg berbagai perusahaan besar tutup dan menyatakan diri bangkrut, *tdk identik dgn pemilik perusahaan tsb bangkrut*.  Bisa jadi para taipan tsb menutup 1 perusahaan nya krn dinilai sudah tdk menguntungkan dan re- invent di bisnis lain yg dinilai bakal lbh menguntungkan. Hanya kita saja yg saat ini belum tahu, karena tentunya tdk mungkin mereka bikin pengumuman spt begini "bersama ini sy menutup seven eleven, krn ada bisnis seven sixty yg lbh baik 😅" Jadi saat ini kita hanya tahu, tutup, tutup, tutup ... belum tahu apa yg mereka bikin, bikin, bikin ... coba baca history dibawah ini.

*Fuji Film berubah menjadi pemasok bahan kecantikan dunia*

Beberapa bulan yang lalu saya ikut kuliah terbuka di INSEAD, Paris. Dan professornya sharing tentang bagaimana sebuah perusahaan harus terus menerus "re-inventing" dirinya sendiri.

Kita semua tahu nasib Kodak, sebuah perusahaan yang gagal re-invent dirinya sendiri, dan kita semua tahu nasib tragis yang dialami perusahaan besar tersebut.

Ternyata besarnya perusahaan, banyaknya uang yang dimiliki, dan kesuksesan masa lalu sebuah perusahaan sama sekali tidak menjamin kesuksesan dan keberlangsungan sebuah perusahaan di masa depan!

Kemudian profesor itu bertanya,"Apakah anda tahu apa yang terjadi dengan Fuji Film?"

Ternyata di antara peserta banyak yang tidak tahu.
Well, kita semua sih tahu bahwa dulu Fuji Film juga berjaya, bahkan pada tahun 1980-an hampir di semua praparan di Jakarta selalu ada toko berwarna hijau bernama Fuji Image Plaza tempat kita mencetak foto foto kita. Kebayang gak, profit yang mereka hasilkan dari situ?

Cuma ternyata orang lama lama tidak mencetak lagi. Di Indonesia kita tidak lagi melihat banyak toko Fuji Image Plaza, pelan pelan mulai tutup satu per satu. Tetapi bagaimana dengan Fuji Film di Jepang? Apakah mereka bangkrut? Ternyata tidak! Profit mereka masih tinggi! How they did it? They re-invent themselves. Mereka melahirkan diri mereka sendiri.

Mereka tahu mereka punya product andalan, tinta kimia untuk mencetak foto. Tetapi mereka juga melakukan penelitian yang intensive agar foto foto itu tahan lama. Ada sebuah cairan kimia yang mampu mengawetkan foto foto itu. Dan ternyata dengan sedikit modifikasi, zat kimia itu bisa untuk mengawetkan kulit dan menjadi bahan untuk product kosmetika.
And ... voila!

Sekarang profitnya Fuji berkembang terus karena mereka menjadi pemasok utama perusahaan-perusahaan kosmetik dunia. Ini adalah sebuah contoh bagaimana sebuah perusahaan bisa "re-inventing itself". Dan sekarang mereka survive , sukses dan berjaya.
That's the difference between a great company and others, they can re-invent themselves.

Ada pepatah mengatakan,"Kita tidak bisa mengendalikan badai yang akan menyerang kapal kita, tapi kita bisa menyesuaikan layar yang kita punya"

Pelan atau lembat, disruption pasti datang, bisnis anda akan terganggu, itu pasti, dan anda tidak bisa mencegah, mengontrol atau mengendalikan itu.
Yang bisa anda kontrol adalah bagaimana anda menghadapi disruption tersebut.

Dalam contoh di atas, Fuji mampu re-invent themselves dan akhirnya mereka mampu survive dan sukses terus!

Remember, sometimes you need to re-invent yourself to ensure your future success!

Contoh lain?
Garmin dulunya sukses dengan menjual alat navigasi GPS untuk mobil mewah, pada saat navigasi GPS software bisa didownload gratis, mereka re-invent dan sekarang menjual gadget untuk fitness, sukses luar biasa dan profit naik!

Nokia?
Anda pikir mereka sudah almarhum? Think again!
Pada saat bisnis handphone mereka menurun drastis, mereka jual bisnis itu ke Microsoft, dan mereka focus ke network infrastructure (BTS, Switching ...etc). Sekarang Nokia network infrastructure berjaya , menjadi one of the market leader, bahkan membeli Motorola, Siemens, Alcatel dan Lucent!

They re-invent themselves!
By the way, itu bukan pertama kalinya mereka melakukan itu , Nokia dulunya adalah perusahaan yang memproduksi kayu dan hasil hutan, karet, ban mobil, kemudian mereka re-invent dan memproduksi kertas, kemudian kabel, kemudian TV, handphone dan sekarang mereka berjaya dengan network infrastructure!

HOW about YOU?
Are you ready to re-invent yourself?

Saya dulu berijasah Bachelor dan Master dalam Computer Science, dan saya me- re-invent diri saya sendiri menjadi Human Resources.
Seorang sahabat saya , sebut saja namanya Arini, dulunya adalah Network Planning Engineer di sebuah perusahaan telekomunikasi, sekarang dia re-invent dirinya menjadi seorang Sales Director di sebuah operator telekom besar di negeri ini.
Seorang talent pulang dari Hong Kong dengan ijasah Micro-Biology, dan karena characternya yang hardworker dan quick-learner, saya recruit dia menjadi Management Trainee di Citibank, dan sekarang dia sudah mapan meniti kariernya sebagai banker.

Itu adalah beberapa contoh orang yang berhasil re-invent dirinya sendiri dan re-invent kariernya.

Apapun yang anda kerjakan sekarang, perusahaan apapun di mana anda bekerja sekarang, industry di mana anda bekerja sekarang, tidak ada yang akan terhindar dari disruption yang akan mengganggu bisnis anda, dan kalau anda tidak bersiap siap , karier anda bisa meniru Kodak. Namun kalau anda bersiap-siap dan ready to re-invent yourself, anda bisa menjadi Garmin, Fuji atau Nokia yang terus menerus sukses.

Jadi, apa yang anda bisa lakukan untuk re-invent yourself?
Ikuti kelima langkah di bawah ini ...

1. ANALYSE YOUR CURRENT STRENGTH

Analysa, identifikasi dan catat, sebenarnya kekuatan anda itu di bidang apa? Apakah yang anda mampu lakukan dan lebih jago daripada yang lain?
Apakah itu design? Mengembangkan product baru? Menjual? Meyakinkan customer? Presentasi?  Berkomunikasi? Merancang proses? Mengimplementasikan proses? atau apa? Identifikasi 3 strength anda.

2. DEFINE THE NEW GREEN FIELD THAT YOU WANT TO EXPLORE

Cari bidang baru atau industry baru (di luar profesi atau industry yang anda tekuni sekarang) yang anda bisa explore.
Challenge the status-quo.
Keluarlah dari comfort zone.
Ingat comfort dan progress tidak bisa berjalan bersama.
Kalau anda mau confortable (nyaman), siap siap, anda tidak akan maju.
Kalau anda mau progress (maju), siap siap, perjalanan hidup anda tidak akan comfortable (nyaman).

3. FIND YOUR STRENGTH THAT YOU CAN USE IN THE NEW GREEN FIELD

Nah, dari semua strength yang anda miliki, special skills apa yang anda miliki dan bisa diterapkan di area yang baru.
Saya dulu adalah seorang insinyur, kemudian pada saat saya menemukan strength saya dalam hal presentasi dan komunikasi, maka saya pun berganti menjadi trainer (dalam bidang telekomunikasi), kemudian saya berganti arah lagi menjadi trainer dalam bidang leadeeship, setelah itu menjadi Training and Development Manager, dan kemudian menjadi HR Director!

Sahabat saya Arini adalah Network Planning Manager, ternyata punya strength dalam project management, dia menjadi Project Manager, kemudian dia banyak berpartisipasi dalam Sales Project Management , dan akhirnya menjadi Sales Director!

Temukan strength anda, yang akan anda gunakan sebagai modal anda untuk berkarier di tempat baru.

4. LEARN OTHER KNOWLEDGE NEEDED IN THE GREEN FIELD

Nah, meskipun anda sudah punya asset, tetap saja anda harus belajar skills yang lain yang dibutuhkan .
Meskipun Arini sudah jago dalam sales project management, Arini masih harus belajar bidang bidang sales yang lain.
Meskipun saya sudah menguasai masalah training and development, sebelum saya menjadi HR Director, saya juga harus mempelajari competences yang lain yang juga dibutuhkan.
Remember, we have moved from age to agility. Sekarang bukan lagi kompetensi tentang umur atau pengalaman anda.
Sekarang adalah kompetisi di mana siapa yang lebih banyak belajar dan bekerja keras yang akan memenangkan kompetisi di masa depan.

5. GO ON, BE BRAVE and CHALLENGE YOURSELF ...

OK, sekarang anda sudah siap melangkah, asset anda sudah cukup. Ambil resiko, explore and experiment!

Banyak yang sudah punya mobil yang CC  mesinnya tinggi, dan jago menyetir, tapi gak berani injak pedal!
Takut nabrak!

Life is about taking risks.
Be brave, challenge yourself in a new green field!

Jadi ingat, to reinvent yourself and your career...

7 Soft Skill yang Bisa Kita Dapatkan Saat Kuliah dan Bermanfaat di Dunia Kerja

22.56 0 Comments A+ a-

Saat kuliah, kita enggak hanya mendapatkan ilmu pengetahun yang bermanfaat buat hidup kita, tapi juga soft skill. Dalam dunia pekerjaan, soft skill jadi hal yang sangat diutamakan.
Selama kuliah, ternyata kita juga bisa mengembangkannya lho. Ini dia 7 soft skill yang bisa kita dapatkan saat kuliah.
Teamwork
Teamwork adalah salah satu jenis soft skill yang paling diutamakan dalam dunia kerja, karena saat bekerja nanti kita enggak hanya bekerja seorang diri, tapi juga harus berkerja bersama tim.
Selama kuliah, kita akan menemukan banyak situasi di mana kita harus bekerja secara kelompok mulai dari mengerjakan tugas kuliah atau mempersiapkan acara kampus.
Presentasi
Kemampuan soal presentasi akan sangat berguna nantinya kalau kita berada di lingkungan kerja. Kita yang sering merasa nervous atau demam panggung saat berbicara di depan banyak orang, perlahan-lahan akan melatih kepercayaandiri kita supaya lebih berani lagi.
Di perkuliahan nantinya, kita akan sering menemukan tugas yang mengaharuskan kita untuk mempresentasikannya di depan kelas.
Mengatur waktu
Kebiasaan kita yang suka ngaret atau enggak disiplin dengan waktu, bakal banyak dilatih nantinya pada waktu kuliah hingga magang. Di masa perkuliahan misalnya, ada beberapa dosen yang mengharuskan kita untuk datang tepat waktu atau hanya memberi waktu terlambat maksimal 15 menit jika pengin mengikuti kelasnya.
Jelas kedisiplinan kita soal waktu bakal terlatih. Ditambah lagi dengan deadline pengumpulan tugas yang ditentukan oleh dosen. Pada akhirnya, kita bisa mengatur diri kita sendiri untuk bisa mengumpulkan tugas tepat waktu.
Kreativitas
Di dunia kerja nanti, kemampuan berpikir kreatif akan sangat dibutuhkan, terlebih lagi karena pasar global yang semakin kompetitif untuk memproduksi barang-barang yang bisa menarik para konsumen. Di bangku perkuliahan, kita bisa banget melatih kemampuan berpikir kreatif.
Critical Thinking
Kemampuan mengkritisi banyak hal di sekitar kita juga dibutuhkan lho. Critical thinking meliputi kemampuan berpikir secara mandiri, bertanggung jawab, dan juga produktif. Kemampuan ini bisa kita latih saat mengkritisi topik-topik dalam mata kuliah kita.
Beradaptasi
Dalam dunia kerja, kita dituntut untuk bisa beradaptasi dan fleksibel dengan perubahan. Selain di masa perkuliahan, organisasi kampus, dan magang, kita juga bisa melatih kemampuan beradaptasi kita dengan mengikuti program relawan.
Problem solving
Selama kuliah, kita akan dihadapkan dengan banyak masalah yang memerlukan problem solving. Mulai dari menentukan poin-poin penting yang bisa kita tulis dalam esai, atau ketika kita harus mengatur keuangan selama hidup menjadi mahasiswa.
Sampai kita lulus nanti, kita akan menemukan banyak hal yang harus kita putuskan, sehingga kemampuan problem solving kita semakin terlatih.
Dalam dunia kerja, kemampuan ini bisa digunakan dalam pekerjaan setiap harinya. Jangan sia-siakan masa magang, karena di masa itu kita bisa melatih kemampuan ini menjadi lebih baik lagi.

Sumber: cewekbanget dot id

Hidup Lebih Baik yang Belum Tentu Disambut Baik (Begitulah Shifting Terjadi)

17.14 0 Comments A+ a-


-oleh Prof. Rhenald Kasali


Mungkin inilah zaman pertemuan dua generasi yang paling membingungkan sepanjang sejarah. Ini bukan soal generasi kertas vs generasi  digital semata. Melainkan soal di mana dunia kita berada, sehingga ekonomi menjadi berubah arah dan banyak yang bangkrut. Ini juga bukan soal kebijakan ekonomi, ini soal teknologi yang mengubah platform hidup, ekonomi dan kehidupan.

Saya menyebutnya shifting, tetapi sebagian besar ekonom “tua” menyebutnya resesi, pelemahan daya beli dan seterusnya. Saya menyebut apa yang dilakukan generasi Nadiem Makarim sebagai inovasi, bahkan disruption. Tetapi manajer-manajer “tua”, bilang mereka “bakar uang.”  Mereka bilang retail online kecil, tapi anak-anak kita bilang “besar”..

Saya bilang mereka punya “business model,” tetapi regulatornya bilang itu sebagai industri predator. Maka regulasinya pun berpihak ke masa lalu.

Hari semakin petang saat satu persatu usaha konvensional berguguran, tetapi saya belum melihat yang tua ikhlas menerima proses shifting ini. Mengakui belum, blame jalan terus, tetapi usaha-usaha lama bakal berguguran terus.



Dari Armada laut ke retail dan bank

Tiga tahun lalu kita membaca tentang keributan dalam industri jasa angkutan penumpang taksi. Di sini mulai ramai pertempuran antara ojek pangkalan vs. Gojek. Lalu antara pengemudi angkot dengan Gojek. Disusul demo sopir taksi melawan taksi online.

Tahun lalu, korbannya adalah angkutan laut dan hotel. Produsen kapal asal Korea (Hanjin) meminta perlindungan bangkrut. Lalu disusul oleh Maersk dan Hyundai. Setelah itu Rickmers Group (Jerman), Sinopacific Dayang, Wenzhou Shipping dan Zhejiang (China). Jumlah kapal yang dibutuhkan oleh perdagangan dunia sudah berubah menyusul penggunaan telekomunikasi dan aplikasi baru yang serba tracking dan perubahan pola peletakan industri global.

Setelah itu tahun ini kita melihat empat industri: Mainan anak-anak, retail, perbankan dan industri-industri tertentu. Level of competition meningkat, dan pendatang-pendatang tertentu masuk dengan platform baru. Industri mainan anak-anak Indonesia mengeluh penjualannya drop 30%, karena masih mengandalkan mainan berbahan plastik. Jangankan mainan anak-anak seperti itu, boneka Barbie saja pun kena imbas. Bahkan Toy ‘R’ Us di Amerika mengajukan pailit.

Sementara industri mainan anak-anak konvensional kesulitan, industri pembuatan game online di Indonesia berkembang pesat. Diduga omsetnya mencapai USD 10 juta.

Kita juga membaca satu per satu retail di Indonesia menutup outletnya. Terakhir Debenhams dan Lotus. Tapi nanti dulu, itu bukan cuma terjadi di sini. Di USA, tahun ini saja sudah 1430 toko milik Radio Shack yang ditutup, lalu 808 outlet milik toko sepatu Payless, 238 outlet Kmart, 160 toko Crocs (sepatu), 138 outlet JC Penny, 98 Sears, 68 Macy’s, 70 outlet CVS, 154 toko untuk Walmart, 128 outlet Michael Kors dan seterusnya.

Dari Jepang pagi ini saya mendengar Mizuho bank akan mengurangi 19.000 dari 50.000 karyawannya setelah keuntungannya banyak dimakan fintech.  Ini sejalan dengan bank-bank nasional yang mulai melakukan hal serupa, minimal tak lagi membuka cabang baru.

Jadi kalau kita melihat baru beberapa toko besar yang ditutup di sini, dan mulai sepinya belanja di Glodok dan toko grosir Tanah Abang, maka sesungguhnya itu belum seberapa. Ini baru tahap awal. Nanti, saya bisa ceritakan bahwa, brand pun berubah bagi millennials: Branded (luxuries) akan menjadi public brand.



Bencana atau peluang

Shifting tentu berbeda dengan krisis atau resesi yang lebih banyak dipandang sebagai bencana yang amat memilukan. Shifting dapat diibaratkan Anda tengah bermain balon eo’. Masih ingatkah balon yang terdiri dari dua buah dan berhubungan. Kalau yang satu ditekan, maka anginnya akan pindah ke balon yang besar dan berbunyi eo’, eo’ …

Ya seperti itulah. Angin berpindah, lalu ada yang terkejut karena terjepit dan ruangnya hampa. Manusia-manusianya akan bertingkah polah mirip cerita Who Moved My Cheese. Manusianya bolak-balik kembali ke tempat yang sama dan berteriak-teriak marah: Kembalikan keju saya! Kembalikan! Duh, siapa yang mencurinya? Siapa yang memindahkannya?

Padahal, menurut Ken Blanchard & Johnson yang menulis perumpamaan itu, keju adalah symbol dari apa saja yang membawa kebahagiaan. Ia bisa berupa kue, pekerjaan, kekasih, kekayaan, perusahaan, atau bahkan keterampilan. Dan semuanya tak abadi, bisa pindah atau dipindahkan “ke tempat” lain.

Dan di dalam cerita itu disebutkan ada dua ekor tikus yang selalu bekerja dan mencari “keju” itu ke tempat lain. Anda yang mempunyai “Shio” tikus barangkali punya perilaku yang sama: Tak bisa diam di tempat. Nah, keduanyalah yang menemukannya. Ternyata di tempat lain itu ada keju-keju lain yang sama nikmatnya dan jauh lebih besar.

Mereka menuding resesi atau daya beli itu ibarat “manusia” tadi. Tidak bisa melihat keju yang telah berpindah ke tempat lain. Ia hanya mengais rejeki di tempat yang sama. Resesi atau lemahnya daya beli, kalau balon, maka itu diibaratkan satu balon yang mengempis atau kalau krisis, balonnya pecah.

Dan harap diketahui kita baru saja berada di depan pintu gerbang Disruptions. Saya harap Anda sudah membaca bukunya. Dalam proses disruption itu, teknologi tengah mematikan jarak dan membuat semua perantara (middlemen) kehilangan peran. Akibatnya margin 20-40% yang selama ini dinikmati para penyalur (grosir – retailer) diserahkan kepada digital marketplace (± 5%), seperti Tokopedia, Bukalapak, OLX, dan konsumen. Konsumen pun menikmati harga-harga yang jauh lebih terjangkau.

Ditambah lagi, kini generasi millennials telah menjadi pemain penting dalam konsumsi. Dan tahukah Anda, setidaknya satu dari beberapa anak Anda telah menjadi wirausaha baru. Mereka beriklan di dunia maya seperti di FB dan IG, dan mendapatkan pelanggan di sana, berjualan di sana, dan perbuatannya tidak terpantau regulator bahkan orang tua mereka sekalipun.

Di era ini, para pengusaha lama perlu mendisrupsi diri, membongkar struktur biaya, bukan bersekutu dengan regulator, mengundang kaum muda untuk membantu meremajakan diri, agar siap bertarung dengan cara-cara baru. Biarkan saja kaum tua meratapi hari ini dengan mengatakan daya beli, krisis, atau resesi.

Dunia ini sedang shifting. Orang tua-orang tua muda sedang memangku cyber babies, kaum remaja terlibat cyber romance. Mereka belajar di dunia cyber, dan menjadi pekerja mandiri. Dan masih banyak hal yang akan berpindah, bukan musnah. Ia menciptakan jutaan kesempatan baru yang begitu sulit ditangkap orang-orang lama, atau orang-orang malas yang sudah tinggal di bawah selimut rasa nyaman masa lalu.

Ayo nikmati shifting ini.

Pekerjaan yang bakal hilang

20.11 0 Comments A+ a-

Sugeng enjang
Inilah Pekerjaan Yang akan Hilang Akibat “Disruption”

18 October, 2017 , by Rumah Perubahan









Mungkin Anda sempat menerima video tentang Google Pixel Buds. Wireless headphone seharga 159 dollar AS yang akan beredar bulan depan ini, dipercaya berpotensi menghapuskan pekerjaan para penerjemah.

Headphone ini mempunyai akses pada Google Assistant yang bisa memberikan terjemahan real time hingga 40 bahasa atas ucapan orang asing yang berada di depan Anda.

Teknologi seperti ini mengingatkan saya pada laporan PBB yang dikeluarkan oleh salah satu komisi yang dibentuk PBB – On Financing Global Opportunity – The Learning Generation (Oktober 2016).

Dikatakan, dengan pencepatan teknologi seperti saat ini, hingga tahun 2030, sekitar 2 miliar pegawai di seluruh dunia akan kehilangan pekerjaan. Tak mengherankan bila mulai banyak anak-anak yang bertanya polos pada orang tua, “mama, bila aku besar, nanti aku bekerja di mana?”

Otot Diganti Robot

Perlahan-lahan teknologi menggantikan tenaga manusia. Tak apa kalau itu membuat kita menjadi lebih manusiawi. Semisal kuli angkut pelabuhan yang kini diganti crane dan forklift.

Tak hanya di pelabuhan, di supermarket pun anak-anak muda beralih dari tukang panggul menjadi penjaga di control room. Itu sebabnya negara perlu melatih ulang SDMnya secara besar-besaran dan menyediakan pekerjaan alternatif seperti pertanian atau jasa-jasa lain yang masih sangat dibutuhkan.

Tetapi teknologi tak hanya mengganti otot. Manusia juga menggunakan teknologi untuk menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang berbahaya.

Di sini kita sudah melihat robot dipakai untuk memasuki rumah yang dikuasai teroris dan memadamkan api.

Sekarang kita mendengar tenaga-tenaga kerja yang bertugas di pintu tol akan diganti dengan mesin. Pekerjaan di pintu-pintu tol semakin hari memang semakin berbahaya, baik bagi kesehatan (asap karbon kendaraan), keamanan maupun kenyamanan (tak dilengkapi toilet).

Sehingga, memindahkan mereka ke control room atau pekerjaan lain tentu lebih manusiawi.

Tetapi, teknologi juga menggantikan jarak sehingga pusat-pusat belanja yang ramai dan macet tiba-tiba sepi karena konsumen memilih belanja dari genggaman tangannya dan barangnya datang sendiri.

Maka sejak itu kita menyaksikan pekerjaan-pekerjaan yang eksis 20 tahun lalu pun perlahan-lahan akan pudar. Setelah petugas pengantar pos, diramalkan penerjemah dan pustakawan akan menyusul.

Bahkan diramalkan profesi dosen pun akan hilang karena kampus akan berubah menjadi semacam EO yang mengorganisir kuliah dari ilmuwan-ilmuwan kelas dunia. Kasir di supermarket, sopir taksi, loper koran, agen-agen asuransi, dan sejumlah besar akuntan juga diramalkan akan berkurang.

Kita tentu perlu memikir ulang pekerjaan-pekerjaan yang kita tekuni hari ini.

Pekerjaan-pekerjaan Baru

Sebulan yang lalu, di Cambridge – UK, saya menerima kunjungan dari mentee-mentee saya yang sedang melanjutkan study S2. Salah satunya, Icha yang sedang duduk di program S2 bidang perfilman.

Saya pun menggali apa saja yang ia pelajari dan  rencana-rencana ke depan yang bisa dijembatani yayasan yang saya pimpin.

Icha bercerita tentang ilmu yang didapatnya.

“Kami disiapkan untuk hidup mandiri,” ujarnya.

“Masa depan industri perfilman bukan lagi seperti yang kita kenal. Semua orang kini bisa membuat film tanpa produser dan middleman seperti yang kita kenal. Kami diajarkan menjadi produser indies, tanpa aktor terkenal dengan kamera sederhana, dan pasarkan sendiri via Netflix.

Ucapan Icha sejalan dengan Adam, putera saya yang sedang mengambil studi fotografi di School of Visual Arts, New York. Ia tentu tidak sedang mempersiapkan diri menjadi juru potret seperti yang kita kenal selama ini, melainkan mempersiapkan keahlian baru di era digital yang serba kamera.

Adam bercerita tentang arahan dosennya yang mirip dengan Icha di UK. “Sepuluh tahun pertama, jangan berpikir mendapatkan gaji seperti para pegawai. Hidup mandiri, membangun keahlian dan persiapkan diri untuk 20 tahun ke depan. Tak mau susah, tak ada masa depan,” ucapnya menirukan advis para dosen yang rata-rata karyanya banyak bisa kita lihat di berbagai galeri internasional.

Adam dilatih hidup mandiri, berjuang sedari dini dari satu galeri ke galeri besar lainnya. Dari satu karya ke karya besar lainnya.

Memang, pekerjaan-pekerjaan lama akan banyak memudar walau tidak hilang sama sekali. Seperti yang saya ceritakan dalam buku baru saya, Disruption, pada pergantian abad 19 ke abad 20, saat mobil menggantikan kereta-kereta kuda. Ribuan peternak dan pekerja yang menunggu pesanan di bengkel-bengkel kereta kuda pun menganggur. Namun pekerjaan-pekerjaan baru seperti montir, pegawai konstruksi jalanan, pengatur lalu lintas, petugas asuransi, dan sebagainya pun tumbuh.

Kereta-kereta kuda tentu masih bisa kita lihat hingga hari ini, mulai dari jalan Malioboro di Yogyakarta sampai di kota New York, Paris, atau London melayani turis. Tetap ada, namun tak sebanyak pada eranya.

Namun pada saat ini kitapun menyaksikan munculnya pekerjaan-pekerjaan baru yang tak pernah kita kenal 10-20 tahun lalu: Barista, blogger, web developer, apps creator/developer, smart chief listener, smart ketle manager, big data analyst, cyber troops, cyber psichologyst, cyber patrol, forensic cyber crime specialist, smart animator, game developer, smart control room operator, medical sonographer, prosthodontist, crowd funding specialist, social entrepreneur, fashionista and ambassador, BIM Developer, Cloud computing services, cloud service specialist, Dog Whisperer, Drone operator dan sebagainya.

Kita membaca postingan dari para bankir yang mulai beredar, sehubungan dengan tawaran-tawaran untuk pensiun dini bagi sebagian besar karyawannya mulai dariteller, sampai officer kredit.

Kelak, bila Blockchain Revolusion seperti yang ditulis ayah-anak Don-Alex Tapscott menjadi kenyataan, maka bukan hanya mesin ATM yang menjadi besi tua, melainkan juga mesin-mesin EDC. Ini tentu akan merambah panjang daftar pekerjaan-pekerjaan lama yang akan hilang.

Jangan Tangisi Masa Lalu

Di beberapa situs kita pasti membaca kelompok yang menangisi hilangnya ribuan atau bahkan jutaan pekerjaan-pekerjaan lama. Ada juga yang menyalahkan pemimpinnya sebagai masalah ekonomi.  Tentu juga muncul kelompok-kelompok penekan yang seakan-akan sanggup menjadi “juru selamat” PHK.

Namun perlu disadari gerakan-gerakan itu akan berujung pada kesia-siaan. Kita misalnya menyaksikan sikap yang dibentuk oleh tekanan-tekanan publik seperti itu dari para gubernur yang sangat anti bisnis-bisnis online.

Mungkin mereka lupa, dunia online telah menjadi penyedia kesempatan kerja baru yang begitu luas. Larangan ojek onlinemisalnya, bisa mematikan industri kuliner dan olahan rumah tangga yang menggunakan armada go-food dan go-send.

Berapa banyak tukang martabak yang kini tumbuh seperti jamur di musim hujan, rumah makan ayam penyet dan pembuat sabun herbal yang juga diantar melalui gojek.

Sama halnya dengan menghambat pembayaran noncash di pintu-pintu tol, kita mungkin kehilangan kesempatan untuk memberikan pelayanan-pelayanan baru yang lebih manusiawi dan lebih aman.

Satu hal yang pasti, kita harus mulai melatih anak-anak kita menjadi pekerja mandiri menjelajahi profesi-profesi baru. Ketika mesin dibuat menjadi lebih pandai dari manusia, maka pintar saja tidak cukup.

Anak- anak kita perlu dilatih hidup mandiri dengan mental self-driving, self-power,kreativitas dan inovasi, serta perilaku baik dalam melayani dan menjaga tutur katanya di dunia maya (yang sekalipun memberi ruang kebebasan dan kepalsuan).

Rhenald Kasali

Hasta Brata

18.38 0 Comments A+ a-

Hasta Brata merupakan ilmu kepemimpinan Jawa kuno yang digunakan oleh para Raja-raja Jawa untuk memimpin rakyatnya. Konon katanya siapa pun orang yang memiliki ilmu Hasta Brata ini mampu meluluhkan hati orang sehinga orang yang memiliki ilmu ini semua printah dan keinginannya akan dikabulkan siapa saja. Berikut misteri seputar ilmu Hasta Brata yang menarik untuk disimak.

1. Delapan Karakter.
Ilmu Hasta Brata memiliki 8 karakter yang harus dijalani untuk mendapatkan kesempurnaan dalam memimpin. Hasta Brata dapat diartikan menjadi; Hasta berarti delapan dan Brata berarti laku atau jalan spiritual. Delapan jalan menuju kesempurnan ini antara lain bumi, langit, angin, samudera, rembulan, matahari, api, dan bintang. Jika sorang yang menjalani ilmu ini sudah berhasil menyempurnakan 8 jalan ini maka ia akan menjadi pemimpin paling disegani.

2. Pewayangan.
Dalam cerita perwayangan juga diceritakan kisah ilmu Hasta Brata ilmu ini disebut dalam cerita sebagai “Wahyu Makutha Rama” yang dimiliki oleh dua orang raja titisan dari Dewa Wisnu, yaitu Sri Rama Wijaya yang merupakan raja dari Kerajaan Ayodya, dan Sri Bathara Kresna yang merupakan raja dari Kerajaan Dwarawati.

3. Budaya Jawa Kuno.
Ilmu Hasta Brata identik dengan budaya Jawa Kuno karena ilmu ini memang digunakan banyak orang jawa pada zaman dahulu. Bahkan Trilogi kepemimpinan dari Ki Hajar Dewantara yang berbunyi : “Ing Ngarso Sungtulodo, Ing Madyo Mangunkarso dan Tut Wuri Handayani” ; juga bersumber dari ilmu Hasta Brata tersebut

4. Soekarno.
Presiden Pertama Indonesia Soekarno juga diperkirakan memiliki ilmu Hasta Brata sehingga ia memiliki kewibawaan yang tinggi dan disegani oleh lawan politik dan ditakuti pemimpin dunia lainnya.

Untuk mendapatkan ilmu Hasta Brata tersebut, dipercaya harus melakukan ritual macapatan dari sesudah maghrib hingga dini hari. Dalam ritual macapatan tersebut, harus melantunkan tembang seperti Mijil, Sinom, Kinanti, Asmaradana, Dandanggula, Pangkur, Durma, Pocung, Gambuh, Megatruh, dan Maskumambang. Dalam tembang-tembang tersebut, terdapat nilai-nilai luhur tentang kepemimpinan Jawa Kuno.

Sumber: http://palingseru.com

VUCA

15.15 0 Comments A+ a-


Artikel ini berisi nasehat yang bagus untuk diri saya, untuk anak anak saya, keluarga besar saya dan tentu untuk sahabat saya semua...


PREPARE YOURSELF FOR THE VUCA WORLD

(Mempersiapkan diri menghadapi dunia yang penuh ketidakpastian)

Saat ini , pada saat anda bekerja di industri apapun, dan menekuni profesi apapun , apakah itu sales, marketing, supply chain, finance atau HR, anda pasti merasakan . Dunia business saat ini sedang dilanda ketidakpastian. Tidak ada satu perusahaan pun yang terjamin aman dari gelombang VUCA yang saat ini sedang melanda dunia.
Perusahaan-perusahaan besar seperti Kodak, Nokia dan lain-lain menunjukkan bahwa "menjadi perusahaan kuat" bukan jaminan bahwa perusahaan anda akan selalu aman dan berjaya.

Dunia berubah, ekonomi berubah, politik berubah, bisnis berubah, kompetisi  berubah, perilaku konsumen  berubah. Dan kalau anda atau perusahaan anda tidak berubah, bersiap siaplah bahwa anda akan hilang ditelan jaman. Padahal masih  banyak yang perusahaan atau individu yang sombong atau arogan dan terlalu percaya diri.
Merasa mempunyai strength dan competitive advantage yang kuat.
Dan ternyata strength di masa lalu sering kali tidak relevant di masa depan. Dan justru strength di masa lalu sering kali membuat kita complacent dan lupa diri, lupa untuk being humble and keep learning. Often, your strength will kill you.

Hal ini sudah terjadi pada beberapa insinyur perminyakan yang sekarang mulai menganggur, kehilangan pekerjaan, meratapi nasib dan tiap hari menunggu kapan harga minyak naik.
Hal ini terjadi pada beberapa profesi yang berjaya di masa lalu, dan sekarang terlanda krisis. Tetapi hal ini juga berlaku bagi beberapa perusahaan yang merasa jagoan di masa lalu, tetapi karena terlalu arogant, sekarang mulai tersesak kompetisi.
Bayangkan bahwa sebuah aplikasi online yang dibuat oleh 3 anak muda ternyata berpeluang untuk mengganggu bisnis anda, apakah anda adalah perusahaan taxi besar, perusahaan retail supermarket besar, atau apapun bisnis anda. Saat inilah anda menyadari betapa rapuhnya perusahaan anda atau kompetensi anda.

Pertanyaan yang sekarang paling popular adalah "What if , whatever we knew, is wrong"
(Bagaimana seandainya saja, apapun yang kita ketahui ternyata salah).
Dan pertanyaan itu ternyata sama sekali tidak exagerate (melebih-lebihkan).
Better safe than sorry. Lebih baik waspada daripada celaka!

Jadi, bagaimana dong? Tunggu dulu, pertama kita harus mengerti ketidakpastian apa yang kita hadapi. Jadi kita bahas dulu, apa sih dunia yang "VUCA" . Lets discuss ...

VUCA berasal dari kata "Vulnerable, Uncertainty, Complexity and Ambiguity"
(Rapuh, tidak pasti, rumit dan rancu!)

Kita bahas satu persatu yuk ...

1. Volatile (Rapuh)

Tidak ada lagi bisnis yang stabil. Kompetisi makin kencang, ekonomi makin tidak pasti. Kalau dulu business growth anda flat, atau naik terus perlahan lahan. Bersiaplah bahwa sekarang business growth anda akan menjadi roller coaster. Siap siap, jaga stamina, jaga jantung. Karena kalau tahun ini bisnis anda naik dan growth  ya positive, bisa saja tahun depan growth nya negative dan menukik tajam. Kemudian kalau anda bekerja keras dan berinovasi mungkin tahun depannya naik lagi. Persis sama seperti roller coaster!

2. Uncertainty (Ketidakpastian)

Tidak ada lagi yang pasti. Pada saat sebuah perusahaan taxi di China berinvestasi banyak-banyak membeli taxi merecruit driver dan mentraininh mereka dengan   biaya besar, ternyata sebuah aplikasi online menghancurkan growth mereka, dan membuat mereka harus mengaca diri.
Ketika sebuah retail supermarket besar di Taiwan berinvestasi besar besaran menambah toko, menambah gudang dan menambah karyawan, ternyata bisnis mereka diganggu oleh maraknya toko-toko online.
Pada saat sebuah perusahaan consulting services  perminyakan berinvestasi ternyata beberapa tahun kemudian harga minyak turun drastis, dan mereka sepi order.
You dont know the future anymore, you cannot predict it, nothing is certain. Get ready!

3. Complexity (rumit)

Business anda semakin lama semakin rumit. Dulu kita hanya memikirkan profit. Kemudian nambah harus memikirkan customer. Kemudian nambah lagi , you need to hire, motivate and develop your employee. Sekarang anda harus juga memi

kirkan CSR, stakeholder engagemeng, kontribusi perusahaan anda pada pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat. Belum situasi hukum (local dan internasional) yang makin tidak menentu. Bisnis tidak lagi semudah beberapa belas tahun yang lalu di mana anda menciptkan product, memproduksi dan menjualnya, dan mendapatkan keuntungan.
Wake up and welcome to the real world. Now it is much more complicated than that.

4. Ambiguity

Semuanya makin rancu. Kita gak jelas lagi dengan aturan bisnis kita karena peraturan yang terus menerus berganti.
Pada saat kita pikir kita sudah memenuhi semua yang diatur dalam regulasi, ternyata ada saja yang interprestasinya berbeda.
Pada saat kita sudah memasang strategy terhadap competitor kita, ternyata datang pemain baru yang masuk. Bahkan perusahaan yang tadinya kita pikir tidak berkompetisi dengan kita ternyata menjadi alasan customer kita meninggalkan kita.

Pemilik bioskop bersaing dengan pengelola TV kabel. Pengelola bus malam bersaing dengan pengelola kereta api. Dan perusahaan kereta api bersaing dengan pesawat terbang.
Taxi bersaing dengan aplikasi online.
Supermarket dan pengusaha retail bersai ng dengan perusahaan online. Dan makin banyak lagi yang akan terjadi.

Terus apa yang harus kita lakukan?
Ternyata kita bisa menghadapi VUCA dengan menjadi "VUCA".
Tapi kali ini VUCA yang harus kita lakukan singkatannya lain. Singkatan yang baru, yang menggambarkan apa yang harus kita lakukan adalah
- Visionary Leader
- Unleash the (hidden) potentials
- Change agent
- Agility builder

Kita bahas satu persatu ya ....

1. Visionary Leader

Seorang leader mem-balance antara short tern and long-term success. Anda harus tetap consistent untuk deliver business success saat ini, sambil terus menerus mengembangkan visi untuk masa depan. Visi masa depan adalah pandangan tentang ..
* Why will they continue to exist in the future
* How they will contribute to the society in the future
* Why the customer will continue to choose them
* How they will build and improve their emotional bonding with customers

Dengan cara itu dulu Garmin sukses mengembangkan alat alat navigasi GPS, tetapi tetap berfokus pada masa depan. Sehingga pada saat GPS bisa diunduh gratis dengan aplikasi online, mereka sudah siap dengan product berikutnya: alat-alat gadget untuk anak anak muda yang fitness.

You see, one way or another your product will decline, you cannot avoid that. What you can do is prepare the organization (and yourself) so you are ready and come up with new competitive advantage.
This is the job of CEO, HR and all the leaders in the organization. Are you ready to take the challenge?

2. Unleash the (hidden) potentials

Kita ini sebenarnya punya dua tangan. Tetapi dari kecil kita sering kali menggunakan hanya satu tangan, biasanya tangan kanan. Jadi kita jarang sekali menggunakan tangan kiri. Akibatnya kita hanya menggunakan 50 persen dari potensi kita. Dan mungkin banyak sekali potensi (tersembunyi) yang dimiliki tangan kiri. Dan mungkin sampai sekarang anda tidak menggunakan dan menyia-nyiakan potensi itu.

Sama dengan analogy itu. Kita pasti punya banyak potensi dalam diri kita (atau di perusahaan kita). Sayangnya perusahaan kita (atau kita sendiri) terlalu sibuk focus pada apa yang harus kita kerjakan untuk mencapai business objective quarter ini. Akibatnya kita suka tidak menyadari potensi kita sendiri. Padahal mungkin saja kita memiliki potensi di dalam bidang yang lain.

Selain jago membuat alat navigasi, ternyata Garmin mampu membuat Gadget fitness.
Selain jago membuat film photography ternyata Fuji juga mampu membuat ramuan kosmetik.
Saya sendiri dulunya adalah insinyur komputer yang ternyata mempunyai potensi dalam bidang Human Resources.
Apa yang harus anda lakukan?
* Find your hidden potential
* Explore new opportunities from your hidden potentials
* Develop new competitive advantage based on your potential
* Go on and attack the matket

- Change agent

Kalau anda (atau perusahaan anda) sudah terbiasa untuk hanya berfokus pada delivering current objective, akan sulit sekali untuk tiba-tiba pindah "gigi persneling" dan harus balancing masa depan juga. You  need to have a good change management process in place. And again, CEO, HR and every single business leader need to play the role as change agent.
Ingat, it is about change. anda harus mengubah fokus orang orang dari masa sekarang ke masa depan.
What you need to do?
* Set and 6 the Objectives
* Visualize the success (How the success would looks like?)
* Motivate your team
* Implement the change with discipline
* Reward the supporters and communicate to the resisters

- Agility builder

Mempersiapkan anda ke VUCA world juga berarti mempelajari hal hal yang "baru". Learning "new" things. Padahal mungkin beberapa di antara kita sudah lama tidak belajar lagi. Banyak karyawan yang waktu saya tanya kapan mereka terakhir kali belajar, jawabannya adalah waktu mereka masih kuliah. Which is like belasan tahun yang lalu.
Otak anda perlu  memiliki learning agility, kemampuan mempelajari hal hal baru, the ability to learn new things.
How to do ...
- Learn new things everytime (bidang baru, olahraga baru, bahasa asing baru, hobby baru ... or anything, as long as you learn new things)

- Read , observe, learn and analyze the trend that is happening in the world today
- Hang out with agile and open-mind people
- But most importantly, being "open mind", understanding that we may not be the best in everything. There is a risk ahead. And our competences may not be relevant in the future. Hence, keep learning is the key to your future success.

Jadi ingat, untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia yang VUCA (Vulnerable, Uncertainty, Complexity and Ambiguity), anda juga harus menjadi "VUCA" (Visionary Leader, Unleash the hidden potengial, Change Agent and Agility  builder)


Pambudi S


Efek Ajaib dari Kata kata

16.35 1 Comments A+ a-



Zig Ziglar (USA) pernah bercerita tentang seorang Pengusaha yang sedang berjalan tergesa-gesa menuju Stasiun. Di dekat pintu masuk, ia melihat seorang yang berpakaian kumuh duduk bersila seperti pengemis.

Dengan cepat, Pengusaha itu menaruh uang 1 dollar & segera masuk ke Stasiun, tapi ia kemudian berbalik & mengambil salah satu dari seikat pensil yang ada di dekat orang itu, sambil berkata, "Maafkan saya Pak, saya tidak melihat pensil yg anda jual. Anda adalah seorang pengusaha seperti saya dan kamu bukanlah _pengemis_, saya mohon maaf karena salah.”

Orang berpakaian kumuh itu pun mengangguk-anggukkan kepalanya.

Beberapa bulan kemudian, Di sebuah cafe, Pengusaha itu di sapa seorang *Salesman* dengan Pakaian Rapi, "Mungkin anda sudah lupa dengan saya, Tapi saya tak akan lupa dengan anda yang sudah Mengembalikan NILAI DIRI saya.

Dulu saya memang seorang Gelandangan yang berjualan pensil di depan Stasiun sebelum kemudian anda datang & Menyebut saya “Seorang Pengusaha."

Hanya karena Satu Perkataan, Hidup seseorang bisa Berubah. Ya Hidup orang-orang di sekitar kita pun bisa Berubah karena PERKATAAN kita.

Perkataan yang Negatif & Cemoohan akan Membuat Putus Asa & Down,
Berpotensi Mengubah seorang dengan Potensi Juara menjadi Pecundang.

Sebaliknya kata kata Positif yang Memotivasi, memunculkan Pengharapan, dapat Mengubah Penjahat atau orang-orang yang selama ini di anggap tidak Berguna, menjadi seorang Pemenang.

Banyak orang di sekitar kita & selama kita masih Berkomunikasi Terus  dgn mereka, itu Artinya kita Punya Kesempatan untuk Melakukannya.

Biarlah Perkataan yang kita Ucapkan adalah Perkataan yang Positif, Baik, dan Membangun.

KITA BISA MENGUBAH KEHIDUPAN SESEORANG, HANYA DENGAN KATA-KATA.

_"Think twice before you speak, because your words and influence will plant the seed of either success or failure in the mind of another."_ Napoleon Hill

Panduan Menyusun Training Need Analysis (TNA)

00.34 0 Comments A+ a-



Analisa kebutuhan pelatihan atau lebih dikenal dengan nama Training Need Analysis (TNA) adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang muncul di tempat kerja.

Ada beberapa metode praktis yang bisa Anda gunakan untuk mengumpulkan data terhadap kinerja karyawan.


Pengamatan

Dalam pendekatan ini, kinerja karyawan itu sendiri adalah sumber informasi Anda. Anda bisa mengevaluasi kinerja karyawan.

Buatlah catatan untuk mengingatkan Anda tentang apa yang harus dicari dan diperlukan dari evaluasi tersebut. Tujuan evaluasi adalah untuk mengidentifikasi baik untuk membangun kekuatan dan mengatasi kekurangan si karyawan.


Wawancara

Wawancara diperlukan jika kebutuhan pelatihan sudah sangat mendesak. Tujuan utama dari wawancara yaitu Anda bisa memastikan data yang Anda terima sama dengan data yang Anda terima dari berbagai sumber.

Anda tentu tidak ingin mendapatkan informasi setengah-setengah tentang seseorang. Wawancara memungkinkan Anda untuk bertemu langsung dengan karyawan dan mendiskusikan kesan-kesan karyawan terhadap kinerja mereka sendiri.


Kuesioner

Anda bisa membuat kuesioner sendiri dengan menuliskan semua pertanyaan yang ingin Anda ketahui tentang karyawan. Kirimkan kuesioner kepada mereka dan tunggu tanggapan mereka.


Job Description

Sebelum membuat deskripsi pekerjaan, analisa dahulu pekerjaan yang harus dilakukan. Analisis setiap jabatan termasuk semua tanggung jawab pekerjaan yang relevan.

Setelah tahap analisis pekerjaan selesai, buatlah uraian pekerjaan dan analisa kebutuhan sehingga memudahkan Anda untuk mengukur jarak antara kemampuan karyawan yang dimiliki sekarang dengan keterampilan yang harus dimiliki karyawan berdasarkan keinginan organisasi.


Analisis Kesulitan dan Problem Solving

Anda perlu melakukan analisa kesulitan yang kelak akan muncul. Tujuannya agar permasalahan yang ada di karyawan bisa dikurangi melalui pelatihan.


Penilaian (Appraisal Review)

Penilaian diperlukan setelah Anda mendapatkan semua informasi, kebutuhan, dan bagaimana penyelesaiannya.

Komentar yang diberikan si karyawan selama wawancara biasanya adalah sesungguhnya sehingga seringkali dapat membantu Anda dalam menetapkan kebutuhan.

Umpan balik pada saat penilaian wawancara menjadi berharga karena merupakan informasi yang tepat waktu.

Kebutuhan pelatihan bisa saja berbeda dari apa yang diinginkan si karyawan, dan pada sesi penilaian ini memungkinkan supervisor atau manajer untuk mengungkap penyebab kelemahan karyawan dalam kinerja.

Kekurangan-kekurangan inilah yang akan digaris bawahi dan ditandai pada pelatihan.


Analisis Kebijakan Organisasi

Kebijakan organisasi akan mempengaruhi jumlah pelatihan yang ditawarkan. Penjelasan tentang berbagai kebijakan harus tercantum dalam program pelatihan.




Sumber : http://humancapitaljournal.com/panduan-menyusun-training-need-analysis-tna/



Serat Joyoboyo

06.52 0 Comments A+ a-



mBesuk yen wis ono kreto tanpa jaran (mobil),
Tanah J0w0 kalungan wesi (rel kereta api),
Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang (pesawat),
Kali ilang kidhunge,
Pasar ilang kumandhang'e,
Iku tondho yen tekane jaman Joyoboyo wis cedhak.

Bumi soyo suwe soyo mengkeret,
Sekilan bumi dipajeki,
Jaran doyan mangan sambel,
Wong wadon nganggo pakeyan lanang
Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman.

Akeh janji ora ditetepi,
Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe,
Menungso podho seneng nyalah,
Ora ngendahake hukum Alloh ,
Barang jahat diangkat-angkat,
Barang suci dibenci,
Akeh menungso mung ngutamakke dhuwit,
Lali kamanungsan,
Lali kabecikan,
Lali sanak lali kadang.

Akeh bopo lali anak,
Akeh anak wani nglawan ibu,
Nantang bopo,
Sedulur podho cidro,
Kulawargo podho curigo.
Konco dadi mungsuh.

Akeh menungso lali asale,
Ukuman Ratu ora adil._
Akeh wong pangkat sing jahat,
Akeh kelakuan sing ganjil,
Wong apik-apik podho kapencil,
Akeh wong nyambut gawe apik-apik podho ngroso isin,
Luwih utomo ngapusi,
Wegah nyambut gawe.

Kepingin urip mewah,
Ngumbar nafsu angkoro murko, nggedhekake duroko,
Wong bener thenger-thenger,
Wong salah malah bungah,
Wong apik ditampik-tampik,
Wong jahat munggah pangkat
Wong agung kasinggung,
Wong olo kapujo,
Wong wadon ilang kawirangane,
Wong lanang ilang kaprawirane

Akeh wong lanang ora duwe bojo,
Akeh wong wadon ora setyo marang bojone,
Akeh ibu podho ngedol anake,
Akeh wong wadon ngedol awake,
Akeh wong ijol2an bojone.

Wong wadon nunggang jaran,
Wong lanang linggih plangki,
Rondho seuang loro,
Prawan seaga lima,
Dhudho pincang laku sembilan uang.

Akeh wong ngedol elmu,
Akeh wong ngaku-aku,
Njobone putih njerone dhadhu,
Ngakune suci, nanging sucine palsu.

Akeh bujuk akeh lojo,
Akeh udan salah mongso,
Akeh prawan tuwo,
Akeh rondho nglairake anak,
Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapak'e

Agomo akeh sing nantang,
Prikamanungsan soyo ilang.
Omah suci dibenci,
Omah olo soyo dipujo.

Wong wadon lacur ing ngendi-endi,
Akeh laknat,
Akeh pengkhianat.

Anak mangan bapak,
Sedulur mangan sedulur.
Konco dadi mungsuh.
Guru disatru.
Tonggo podho curiga.
Kono-kene soyo angkoro murko.

Sing weruh kebubuhan,
Sing ora weruh ketutuh.
Mbesuk yen ono peperangan.
Teko soko wetan, kulon, kidul lan lor.

Akeh wong becik soyo sengsoro,
Wong jahat soyo seneng.
Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul.
Wong salah dianggep bener.
Pengkhianat nikmat.
Durjono soyo sempurno.

Wong jahat munggah pangkat.
Wong lugu kebelenggu.
Wong mulyo dikunjoro.

Sing curang garang.
Sing jujur kajur.
Pedagang akeh sing keplarang.
Wong main akeh sing ndadi.
Akeh barang haram.
Akeh anak haram.

Wong wadon nglamar wong lanang.
Wong lanang ngasorake drajate dhewe.

Akeh barang-barang mlebu luang.
Akeh wong kaliren lan wudo.
Wong tuku ngglenik sing dodol.
Sing dodol akal okol.
Wong golek pangan koyo gabah diinteri.

Sing kebat kliwat.
Sing telat sambat.
Sing gedhe kesasar.
Sing cilik kepleset.
Sing anggak ketunggak.
Sing wedi mati.
Sing nekat mbrekat.
Sing jerih ketindhih.
Sing ngawur makmur.
Sing ngati-ati ngrintih.
Sing edan keduman.
Sing waras nggagas.

Wong tani ditaleni.
Wong dora uro-uro.
Ratu ora netepi janji, musno panguwasane.
Bupati dadi rakyat.
Wong cilik dadi priyayi.
Sing mendelek dadi gedhe.
Sing jujur ajur.
Akeh omah ing ndhuwur jaran.
Wong mangan wong.
Anak lali bapak.
Wong tuwo lali tuwane.
Pedagang adol barang saya laris.
Bondhone soyo ludhes.
Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan.

Akeh wong nyekel bondho nanging uripe sengsoro.
Sing edan biso dandan.
Sing bengkong biso nggalang gedhong

Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil

Ono peperangan ing njero
Timbul amarga para pangkat akeh sing salah tompo ...

Pitutur Jowo asli iki ojo dilalekno ...
Urip iku mung sedhelok...
Mulo pitutur iki sebarno marang poro konco ...!!



Matur Nuwun ..

FALSAFAH RONGGO WARSITO

05.49 0 Comments A+ a-

FALSAFAH RONGGO WARSITO: (Dalam bahasa aslinya dan terjemahannya)...
 
_Rejeki iku ora iså ditiru.._
*(REJEKI ITU TIDAK BISA DITIRU)*

_Senajan pådå lakumu_
*(WALAU JALANMU SAMA)*

_Senajan pådå dodolan mu_
*(WALAU JUALANMU SAMA)*

_Senajan pådå nyambut gawemu_
*(WALAU PEKERJAANMU SAMA)*

_Kasil sing ditåmpå bakal bedå2_
*(HASIL YANG DITERIMA AKAN BERBEDA SATU SAMA LAIN)*

_Iså bedå nèng akèhé båndhå_
*(BISA LAIN DALAM BANYAKNYA HARTA)*

_Iså ugå ånå nèng Råså lan Ayemé ati, yaiku sing jenengé bahagia_
*(BISA JUGA ADA DI DALAM RASA DAN KETENTERAMAN HATI, YAITU YANG NAMANYA BAHAGIA)*

_Kabèh iku såkå tresnané Gusti kang måhå kuwåså_
*(SEMUA ITU ATAS KASIH DARI TUHAN YANG MAHA KUASA)*

_Såpå temen bakal tinemu_
*(BARANG SIAPA BER-SUNGGUH2 AKAN MENEMUKAN)*

_Såpå wani rekåså bakal nggayuh mulyå_
*(BARANG SIAPA BERANI BERSUSAH PAYAH AKAN MERAIH KEMULIAAN)*

_Dudu akèhé, nanging berkahé kang dadèkaké cukup lan nyukupi_
*(BUKAN BANYAKNYA, MELAINKAN BERKAHNYA YANG MENJADIKAN CUKUP DAN MENCUKUPI)*

_Wis ginaris nèng takdiré menungså yèn åpå sing urip kuwi wis disangoni såkå sing kuwåså_
*(SUDAH DIGARISKAN OLEH TAKDIR BAHWA SEMUA YANG HIDUP ITU SUDAH DIBERI BEKAL OLEH YANG MAHA KUASA)*

_Dalan urip lan pangané wis cemepak cedhak kåyå angin sing disedhot bendinané_
*(JALAN HIDUP DAN REJEKI SUDAH TERSEDIA, DEKAT, SEPERTI UDARA YANG KITA HIRUP SETIAP HARINYA)*

_Nanging kadhang menungså sulap måtå lan peteng atiné, sing adoh såkå awaké katon padhang cemlorot ngawé-awé, nanging sing cedhak nèng ngarepé lan dadi tanggung jawabé disiå-siå kåyå orå duwé gunå_
*(TETAPI KADANG MANUSIA SILAU MATA DAN GELAP HATI, YANG JAUH KELIHATAN BERKILAU DAN MENARIK HATI.. TETAPI YANG DEKAT DIDEPANNYA DAN MENJADI TANGGUNG JAWABNYA DISIA-SIAKAN SEPERTI TAK ADA GUNA)*

_Rejeki iku wis cemepak såkå Gusti, ora bakal kurang anané kanggo nyukupi butuhé menungså såkå lair tekané pati_
*(REJEKI ITU SUDAH DISEDIAKAN OLEH TUHAN, TIDAK BAKAL BERKURANG UNTUK MENCUKUPI KEBUTUHAN MANUSIA DARI LAHIR SAMPAI MATI)*
   
_Nanging yèn kanggo nuruti karep menungså sing ora ånå watesé, rasané kabèh cupet, nèng pikiran ruwet, lan atiné marahi bundhet_
*(TETAPI KALAU MENURUTI KEMAUAN MANUSIA YANG TIDAK ADA BATASNYA, SEMUA DIRASA KURANG, DI PIKIRAN RUWET, DAN DI HATI MENJADI BUNTU)*

_Welingé wong tuwå, åpå sing ånå dilakoni lan åpå sing durung ånå åjå diarep-arep, semèlèhké lan yèn wis dadi duwèkmu bakal tinemu, yèn ora jatahmu, åpå maneh kok ngrebut såkå wong liyå nganggo cårå sing ålå, yå  waé, iku bakal gawé uripmu lårå, rekåså lan angkårå murkå sak jeroning kaluwargå, kabeh iku bakal sirnå balik dadi sakmestiné_
*(PETUAH ORANG TUA, JALANILAH APA YANG ADA DIDEPAN MATA DAN JANGAN TERLALU BERHARAP LEBIH UNTUK YANG BELUM ADA. KALAU MEMANG MILIKMU PASTI AKAN KETEMU, KALAU BUKAN JATAHMU, APALAGI SAMPAI MEREBUT MILIK ORANG MEMAKAI CÀRA TIDAK BAIK, ITU AKAN MEMBUAT HIDUPMU MERANA, SENGSARA DAN ANGKARA MURKA. SEMUA ITU AKAN SIRNA KEMBALI KE ASALNYA)*

_Yèn umpåmå ayem iku mung biså dituku karo akèhé båndhå dahnå rekasané dadi wong sing ora duwé_
*(KALAU SAJA KETENTERAMAN ITU BISA DIBELI DENGAN HÀRTA, ALANGKAH SENGSARANYA ORANG YANG TIDAK PUNYÀ)*

_Untungé ayem isà diduwèni såpå waé sing gelem ngleremké atiné ing bab kadonyan, seneng   tetulung marang liyan, lan pasrahké uripé marang GUSTI KANG MURBENG DUMADI,_
*(UNTUNGNYA, KETENTERAMAN BISA DIMILIKI OLEH SIAPA SAJA YANG MAU  MENAHAN HATI DALAM HAL KEDUNIAWIAN, SUKA MENOLONG ORANG LAIN DAN MEMPASRAHKAN HIDUPNYA KEPADA TUHAN YANG MAHA PENCIPTA)*
Semoga Bermanfaat....🙏😊

03.11 0 Comments A+ a-

A Strategy for Responding to Criticism using an NLP Approach

By Adithya Amidjaya

Salah satu presuposisi NLP yang terkenal adalah "there is no such thing as failure, only feedback", atau "tidak ada yang namanya kegagalan, yang ada adalah umpan balik". Pernyataan ini kedengarannya sangat bagus dan tentunya punya maksud positif.

Dan tahukah Anda bahwa hanya sedikit (kira-kira 10%) manusia yang benar-benar mempraktikannya? Mereka bisa mendengarkan kritik tanpa langsung merasa sakit hati. Mereka bahkan bisa mempertimbangkan dengan baik bila ada umpan balik positif dari kritik tsb, dan menggunakannya untuk memperbaiki perilakunya di masa depan dengan lebih produktif.

Kebanyakan (90%) manusia tidak bisa mengatasi kritik dengan efektif alias "baper", bahkan ada yang sangat ekstrim mempersoalkannya.

Oleh karena itu Steve dan Connirae Andreas (NLP Master Trainers) menemukan strategi ini sehingga kita bisa belajar menerima kritik dengan lebih baik.

Strategi ini menggunakan teknik disosiasi yang juga digunakan pada strategi fast phobia cure.

Berikut tahapan strateginya:

1. Install the strategy in a dissociated state
Imajinasikan melihat diri kita di depan sana. Kita bisa melihat diri kita tsb di posisi yang sangat jauh, dalam hitam putih, atau bisa dengan memunculkan pembatas plexiglass di depan kita, untuk memastikan kita di sini hanya sebagai observer.

2. Dissociate from the criticism
Perhatikan bahwa diri kita di sebelah akan menghadapi sebuah kritik, munculkan orang akan mengkritik di hadapannya. Lalu buatlah agar dia juga dissociate. Misalkan dengan cara menunculkan lagi diri kita (yg ketiga) di depan dirinya, seolah diri kita di sana sedang mengamati diri kita yang ketiga sedang dikritik. Bisa juga diri kita di sana melayang ke atas mengamati diri kita yg ketiga sedang di bawahnya, dan kita di sini mengamati semua peristiwa tsb aebagai observer.

3. Make a dissociated representation of the content of the criticism
Sekarang, muailah orang tsb mulai mengkritik diri kita yg ketiga. Selagi kritik berlangsung, tampilkan film di atas diri kita di sana tentang kejadian yang dikritik tsb.

4. Evaluate the criticism, gathering information when necessary
Lalu, munculkan juga film kedua di atas diri kita di sana mengenai apa yang diri kita ingat tentang kejadian yang sedang dikritik tsb. Bandingkan dengan film pertama versi si pengkritik tadi. Apakah ada yang sama? Apakah ada yang beda? Atau ada yang tidak jelas? Bila perlu tanyakan pada si pengkritik. Misal, "apa spesifiknya yang saya telah lakukan yang membuatmu sakit hati?", dst. Kumpulkan informasi selengkap mungkin.

5. Decide on a response
Setelah tahap 4 dilakukan maka akan muncul beberapa kesimpulan, apakah film pertama sesuai sengan film kedua, atau ada yang tidak sesuai, atau bahkan sama sekali berbeda.

Amati diri kita di sana akan memberikan response seperti apa. Mulailah dengan mengucapkan terima kasih karena dia telah memberikan kritik ke kita, lalu tentukanlah response yang menurut kita paling tepat dan ekologis terhadap tiap kesimpulan itu.

a. Bila sesuai, mungkin kita yang di sana akan merenspose dengan meminta maaf kepada si pengkritik dan berjanji untuk memperbaiki kesalahan/perilaku kita.

b. Bila sama sekali berbeda, mungkin kita yang di sana akan menjelaskan yang terjadi sebenarnya dengan cara yang elegan dan ekologis.

c. Bila ada yang sesuai dan ada yang tidak, kita yang di sana bisa meresponse dengan cara gabungan a dan b di atas.

d. Terkadang kritik tsb memang ngaco atau sangat konyol. Maka kita yang di sana bisa meresponse-nya dengan hanya mengucapkan terima kasih, diam saja, atau dengan cara lain yang menurut kita lebih efektif.

6. Repetition
Silahkan ulangi tahap 1 sd 5 di atas hingga minimal 3 kali. Pada tiap pengulangan, gunakan jenis kritik yang berbeda dari yang sebelumnya, sehingga akan muncul response yang berbeda-beda juga.

7. Re-associate with the part of you that learned this strategy
Ucapkan terima kasih pda diri kita yang di sana karena telah menjadi sumber daya kita dalam memperbaiki diri saat menerima kritik.

Lalu, ulurkan tangan kita dari sini menggapai diri kita yang di sana, tarik dan bawa masuk dia ke tubuh kita di sini. Ambil waktu sebanyak yang kita butuhkan sehingga semua pembelajaran dan srategi baru ini menyatu dengan diri kita, dan sistem syaraf di seluruh tubuh kita pun menyesuaikan diri untuk menerima seluruh pembelajaran dan strategi ini, sehingga kita bisa memanggil dan mennggunakannya kapan pun kita membutuhkannya di masa depan dengan mudah, cepat, dan nyaman.

Cek ke diri kita apakah ada penolakan? Bila ada cari tahu apa yang ditolak dan silahkan kita lakukan penyesuaian dengan mengulangi lagi tahap-tahap di atas.

Bisnis Barokah

07.04 0 Comments A+ a-




Manager Inggris Takjub dengan KEAJAIBAN CARA BISNIS di Negeri Raja Salman

Cukup menarik artikel yang diposting di laman FB Life in Saudi Arabia, Kamis kemarin (16/03/2017) yang berjudul "This is how Business competitors are seen in Saudi Arabia".

Artikel itu menceritakan bagaimana gambaran persaingan bisnis di Saudi Arabia, negeri yang belakangan ini jadi perhatian kita sejak kunjungan Raja Salman.

Dikisahkan bahwa ada seorang manager berkebangsaan Inggris dikontrak oleh Bin Dawood (salah satu departemen store terkemuka di Saudi Arabia) sebagai regional manager untuk cabang mereka di Makkah. Manager ini sudah memiliki jam terbang yang cukup tinggi. Berpengalaman sebagai manager pusat perbelanjaan di U.K, Malaysia dan China.

Setelah tinggal dan bekerja beberapa lama di Saudi, dia kemudian menceritakan betapa aneh, unik dan inspiratif sekali bagaimana orang menjalankan bisnis di Saudi. Ini beberapa contoh yang dia berikan:

(1) Kisah pertama…

Di Makkah, di seberang Bin Dawood Superstore ada perusahaan yang juga membangun sebuah megastore. Hanya beberapa meter saja jaraknya dari Bin Dawood. Manajer baru ini merasa gelisah, “Kenapa sih mereka tidak buka di tempat yang lain?”

Pemilik Bin Dawood mengerutkan wajahnya, tanda dia tidak suka dengan perkataan tersebut.

Apa yang kemudian dia lakukan?

Pemilik Bin Dawood lantas mengirimkan sebagian karyawan Bin Dawood ke pusat perbelanjaan yang baru berbenah tadi, mengirimkan makanan dan teh serta menawarkan bantuan apa yang mereka butuhkan!

Manajer dari Inggris tadi terheran-heran melihat reaksi dari pemilik Bin Dawood.

Owner Bin Dawood tadi kemudian mengatakan, "Our rizq is fixed, they cannot take even a single riyal from what has been decreed upon us. So why not gain ajr and help them." (“Rezeki kita itu sudah ditentukan. Mereka tidak akan bisa mengambilnya walaupun hanya satu riyal kalau memang sudah ditaqdirkan itu milik kita. Jadi mengapa kita tidak coba cari pahala dan membantu mereka?”)

Banyak orang yang tidak memahami konsep sederhana ini, bahwa rezeki kita itu sudah fix, sudah ditetapkan. Tak perlulah merasa gelisah dengan adanya persaingan dalam bisnis.

(2) Kisah kedua berkenaan dengan owner dari peternakan ayam Fakieh. Fakieh Poultry Farms adalah peternakan ayam terbesar kedua di Saudi Arabia setelah Al Watania sebagai peternakan terbesar pertama.

Di tahun 2014 Fakieh Poultry memproduksi 500.000 ayam broiler setiap harinya. Perusahaan ini telah mengoperasikan lebih dari 200 peternakan ayam yang tersebar di seluruh wilayah Saudi Arabia.

Suatu saat, saingan terbesar Fakieh Poultry yaitu Al Watania terlilit hutang sebesar lebih dari satu juta riyal. Kalau tidak dibayarkan mungkin bisa beresiko bagi bisnis mereka. Aset bisa disita.

Apa yang dilakukan oleh pemillik Fakieh Poultry?

Dia mengirim cek sebagai bantuan bagi perusahan Al Watania untuk membayar hutangnya sambil berpesan,

“Bayar hutang-hutangmu sekarang, dan kembalikan kepadaku kapan saja kalau kamu sudah bisa mengembalikannya.”

Fakieh Poultry punya peluang untuk menyingkirkan saingannya dan menjadi yang nomor satu. Tapi sebaliknya, dia malah menolong saingan bisnisnya yang sedang kesulitan.

ماشاء الله تبارك الله

Ini adalah gambaran bisnis di Saudi Arabia.

"I personally feel we have been affected growing up in the west with the capitalistic and consumer mindset that is in every part of our lives. It removes Tawakkul and the muhabbah of brotherhood from our hearts. Just some advice. Don't worry about others, if you do your work with Ihsan and Allah gives you tawfeeq then you will never have your success limited by others.
Become a well wisher."

("Saya pribadi merasa kita telah tumbuh di barat dipengaruhi dengan pola pikir kapitalistik dan konsumer mindset yang ada di setiap bagian dari kehidupan kita. Ini akan menghapus Tawakkal dan saling mencintai persaudaraan dari hati kita. Hanya beberapa saran: Jangan khawatir dengan orang lain, jika Anda melakukan pekerjaan Anda dengan Ihsan dan Allah memberikan tawfeeq maka Anda tidak akan pernah memiliki keberhasilan yang dibatasi oleh orang lain.")

Semoga yang sedikit ini bisa menginspirasi para pelaku bisnis di negeri kita.